Tim peneliti IPB University merancang dan mengembangkan AQIMOS atau Air Quality Monitoring System sebagai pengukur dan peraga Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang pertama di Indonesia.
Tim terdiri atas Prof. Arief Sabdo Yuwono (Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan) sebagai ketua, Prof. Husin Alatas, dan Dr. Rady Purbakawaca (Departemen Fisika). Mereka meluncurkan inovasi ini di acara Launching Hasil Penelitian Unggulan di kampus IPB Dramaga (22/7/2025).
Perancangan dan pengembangan AQIMOS dilakukan karena sebagian besar alat pengukur ISPU masih impor sehingga pengukuran dan pemantauan kualitas udara masih menghadapi kendala.
Prof. Arief Sabdo menjelaskan fungsi AQIMOS, yaitu mengambil sampel dari ambien udara, mengukur konsentrasi semua parameter yang sesuai dengan hukum yang berlaku, menganalisis hasil pengukuran, terakhir menyajikan data secara real-time.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan dari AQIMOS:
- Waktu penyajian hasil ISPU yang awalnya 24 jam bisa selesai dalam 1,6 menit saja.
- Harganya yang relatif murah karena merupakan produk dalam negeri.
- Dapat diakses melalui berbagai perangkat komunikasi modern, seperti ponsel, laptop, dan layar monitor lainnya.
- Peningkatan pada jumlah sampel dan akurasi data secara signifikan. Dengan sistem ini, tindakan darurat dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran apabila terjadi penurunan kualitas udara.
Melalui peluncuran inovasi ini diperkirakan akan membawa dampak yang besar dalam sejarah sistem pengukuran dan pemantauan kualitas udara di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News