OJK menetapkan peta jalan bagi industri penjaminan nasional dengan menargetkan porsi penjaminan ke sektor UMKM mencapai 90 persen dari total portofolio pada 2028.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, kontribusi penjaminan UMKM sudah berada di level 70,55 persen dengan pertumbuhan rata-rata 5 persen setiap tahunnya.
Optimisme ini didasarkan pada peran strategis lembaga penjaminan dalam mendukung program pemerintah, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, Ogi memberikan catatan mengenai tantangan permodalan yang perlu diantisipasi, khususnya pada perusahaan penjaminan daerah atau Jamkrida.
Penguatan kapasitas ini sangat mendesak dilakukan seiring dengan meningkatnya risiko kredit pada segmen UMKM yang menjadi sasaran utama pembiayaan.
“OJK terus mendorong penguatan kapasitas dan tata kelola industri agar peran penjaminan sebagai katalisator akses pembiayaan UMKM dapat berjalan secara berkelanjutan,” ungkap Ogi.
Implementasi Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjamin juga diproyeksikan akan memperkuat struktur industri melalui peningkatan gearing ratio.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
