Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengambil langkah untuk industri otomotif nasional pada tahun mendatang. Melalui Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dikonfirmasi bahwa Menperin telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada Selasa, 30 Desember 2025. Surat tersebut berisi usulan skema insentif baru guna mendukung keberlanjutan sektor otomotif sepanjang tahun 2026.
“Bapak Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita pada hari ini telah mengirim surat ke Menteri Keuangan terkait dengan usulan insentif otomotif tahun 2026,” ujar Febri dalam jumpa pers di Jakarta.
Usulan ini menjadi krusial mengingat sejumlah program bantuan fiskal akan berakhir pada 31 Desember 2025. Beberapa kebijakan yang terancam berhenti meliputi pembebasan bea masuk untuk mobil listrik impor utuh (CBU) serta skema PPN DTP sebesar 10 persen.
Kemenperin berharap dukungan fiskal tetap berlanjut agar industri yang telah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen tetap kompetitif di pasar.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sendiri menyatakan masih akan melakukan peninjauan mendalam sebelum mengambil keputusan akhir. Pemerintah berkomitmen untuk mengevaluasi efektivitas insentif yang telah berjalan terhadap angka penjualan mobil, performa industri secara keseluruhan, hingga dampaknya pada penciptaan lapangan kerja.
“Saya akan lihat dulu seperti apa, dan kita akan lihat juga dampak insentif sebelumnya seperti apa ke penjualan mobil, ke industri, ke lapangan kerja,” kata Purbaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


