Indonesia dan Turki memperkuat komitmen untuk menjadikan sektor industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Langkah konkretnya adalah dengan menyusun peta jalan (roadmap) kerja sama industri strategis jangka panjang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, “Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia-Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor.”
Komitmen ini disepakati dalam pertemuan bilateral di Istanbul, yang menindaklanjuti interaksi intensif dua tahun terakhir. Investasi dari perusahaan Turki seperti Sanko Holding, Arcelik, dan Kordsa terus mengalir dan berkembang di Indonesia, mencakup sektor perikanan, manufaktur elektronik, hingga material canggih.
Kemitraan ini diperkuat dalam forum High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) Februari 2025, yang menghasilkan 12 nota kesepahaman dan pembentukan Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, dari kendaraan listrik hingga industri halal.
Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto pada April 2025 semakin memantapkan kolaborasi di bidang baterai, energi terbarukan, dan pertahanan.
Untuk memastikan implementasinya, kedua negara sepakat menggelar 1st Joint Committee Meeting pada Juni 2025, dengan fokus pada pengembangan SDM, technopark, baterai EV, dan forum investasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News