Pemerintah Indonesia dan Konfederasi Swiss memperkuat komitmen bilateral di bidang ketenagakerjaan melalui penyelenggaraan “The 5th Tripartite Labour Dialogue Indonesia-Switzerland” ryang digelar secara daring, Selasa (21/10/2025).
Forum ini merupakan wadah dialog sosial konstruktif yang melibatkan unsur tripartit, yakni pemerintah, pengusaha, dan pekerja dari kedua negara.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan terobosan dalam pengembangan SDM.
“Kolaborasi Indonesia-Swiss diharapkan menghasilkan pendekatan inovatif dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan keterampilan tenaga kerja yang berdaya saing,” ujarnya.
Dialog ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani pada 2019 dan telah diperpanjang hingga 2029.
Pertemuan tersebut membahas empat isu strategis. Pertama, layanan ketenagakerjaan publik, dimana Indonesia memaparkan kemajuan digitalisasi melalui platform SIAPKerja. Kedua, masa depan pekerjaan yang fokus pada strategi upskilling dan reskilling.
Ketiga, pengembangan keterampilan di sektor energi terbarukan, sebagai bagian dari implementasi perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA). Terakhir, perlindungan bagi pekerja dalam ekosistem ekonomi platform.
Jerome Cosandey, Head of Labour Directorate SECO, menegaskan komitmen serupa. “Dialog sosial tripartit ini krusial untuk menghadapi dinamika pasar kerja global, memastikan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat langsung berdampak pada peningkatan kompetensi dan lapangan kerja bagi tenaga kerja di kedua negara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News