Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengonfirmasi komitmen investasi produsen otomotif China, Chery, sebesar Rp5,2 triliun hingga 2030.
Investasi strategis ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan listrik (EV) untuk kawasan ASEAN.
Agus menyoroti pentingnya komitmen ini bagi penguatan industri otomotif nasional, khususnya di segmen kendaraan rendah emisi.
“Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan Chery... Pemerintah terus mendorong percepatan realisasi investasi tersebut,” tegas Menperin.
Realisasi investasi yang telah dimulai pada 2024 ini akan dialokasikan untuk pengembangan fasilitas produksi, baik melalui kemitraan maupun pembangunan pabrik baru.
Pemerintah mendorong Chery untuk segera menyampaikan rencana bisnis rinci lima tahun ke depan, mencakup penguatan kapasitas produksi dan strategi ekspor.
“Kami berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik Chery untuk kawasan ASEAN,” tambah Agus.
Ekspasi diharapkan mencakup negara-negara ASEAN hingga Australia, mengingat kekuatan merek Chery di pasar Australia.
Komitmen ini sejalan dengan tren positif pasar kendaraan listrik di Indonesia. Data penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) melonjak dari 0,08% pada 2021 menjadi 10,22% pada periode Januari-Agustus 2025, dengan Chery kini menduduki peringkat keempat penjualan BEV tertinggi.
Kemenperin juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas dalam pengembangan teknologi, SDM, dan ekosistem industri kendaraan listrik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
