Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan 2025/2026 akan maju di banyak wilayah Indonesia.
Fenomena ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mempercepat masa tanam guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Berdasarkan analisis, 42% wilayah zona musim (zom) diperkirakan memasuki musim hujan lebih cepat dari rata-rata klimatologis 1991-2020. Musim hujan diprakirakan berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026.
Sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November-Desember 2025 untuk Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 untuk Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Dikutip dari Antara, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menegaskan, "Ini kesempatan baik untuk memajukan awal musim tanam berikutnya sehingga upaya ketahanan pangan bisa lebih kuat."
Ia menambahkan, dengan sifat hujan yang didominasi normal, curah hujan yang baik merupakan peluang untuk mendukung kegiatan pertanian jika dikelola dengan optimal di sentra-sentra pangan.
Dengan demikian, percepatan tanam ini menjadi strategi penting untuk mengoptimalkan pasokan air hujan dan meningkatkan produksi pertanian nasional.
Baca juga Ada Musim Kemarau dan Hujan, Mengapa Indonesia Hanya Memiliki Dua Musim?
Baca juga Masih Hujan di Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
