Indonesia telah mencapai kemandirian pada sejumlah komoditas pangan strategis, membuka peluang untuk mewujudkan cita-cita menjadi lumbung pangan dunia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB.
Arief menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya swasembada beras, tetapi juga beberapa pangan penting lainnya.
“Sebenarnya Indonesia itu kan juga sudah sufficient (tercukupi) di beberapa pangan strategis selain beras, seperti telur, daging ayam, cabai, dan bawang merah,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/9/2025), dikutip dari Antara.
Dia menambahkan, “Visi Indonesia jadi lumbung pangan dunia memang cita-cita Bapak Presiden, makanya kita harus swasembada pangan.”
Data Bapanas mengonfirmasi kondisi ini. Produksi telur ayam pada 2025 diproyeksikan mencapai 6,5 juta ton, melebihi kebutuhan konsumsi sebesar 6,2 juta ton.
Sementara untuk daging ayam, produksi 4,2 juta ton telah melampaui kebutuhan dalam negeri sebesar 3,8 juta ton.
Komoditas seperti cabai dan bawang merah juga mencatat surplus produksi yang signifikan, bahkan bawang merah telah melakukan ekspor.
Khusus untuk beras, proyeksi produksi hingga akhir 2025 diperkirakan masih akan menghasilkan surplus sekitar 3 juta ton. Arief berharap stabilitas produksi ini tidak terganggu oleh bencana atau hama.
Pencapaian ini menjadi fondasi kuat bagi Indonesia untuk bergerak dari swasembada menuju kontribusi yang lebih besar pada ketahanan pangan global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
