Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyatakan bahwa Pulau Dewata berpeluang menarik wisatawan mancanegara (wisman) yang beralih dari Thailand akibat konflik dengan Kamboja.
Sekretaris PHRI Bali, Perry Markus, menjelaskan bahwa wisatawan cenderung memilih destinasi yang aman dan nyaman, sehingga Bali bisa menjadi alternatif utama.
Sebagai pesaing utama Bali, Thailand selama ini menjadi favorit wisman. Oleh karena itu, Perry menekankan pentingnya peningkatan promosi, layanan, dan atraksi wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali per Mei 2025 menunjukkan okupansi hotel mencapai 58%, sementara rata-rata lama tinggal wisatawan domestik dan mancanegara adalah 2,61 malam.
Baca juga Jalan-Jalan ke Magelang Ini Tempat 3 Wisata Seru yang Wajib Masuk Bucket List
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat kenaikan jumlah penumpang pada semester pertama 2025, dengan 11,4 juta pergerakan, termasuk 7,2 juta penumpang internasional. Bandara ini juga menjadi yang tersibuk kedua di Indonesia pada 2024, dengan 142 ribu pergerakan pesawat.
Konflik bersenjata Thailand-Kamboja yang terjadi pada 24 Juli 2025 telah menewaskan lebih dari 30 orang dan mengakibatkan evakuasi 100.000 warga.
Situasi ini membuka peluang bagi Bali untuk meningkatkan kunjungan wisman dengan memperkuat daya tariknya sebagai destinasi yang aman dan berkualitas.
Baca juga 5 Wisata di Sulawesi Selatan yang Cantik dan Menarik
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News