Salah satu amalan Islam yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah, salah satunya yaitu puasa asyura. Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram Puasa ini memiliki sejarah yang panjang dan keutamaan yang luar biasa karena pada hari itu Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kezaliman Fir'aun.
Puasa asyura tahun 2025 jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Perintah menjalani puasa asyura pada hari ke-9, 1, dan 11 terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, yang berbunyi:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً
Artinya: “Puasalah pada hari ’Asyura’ (10 Muharram, pen) dan selisilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.”
Anjuran ini juga ada pada hadits yang diriwayatkan oleh Abdul Rozaq, Ath Thohawiy dalam Ma’anil Atsar, dan juga Al Baihaqi, dari jalan Ibnu Juraij dari ‘Atho” dari Ibnu Abbas. Beliau radhiyallahu’anhuma berkata:
خَالِفُوْا اليَهُوْدَ وَصُوْمُوْا التَّاسِعَ وَالعَاشِرَ
Artinya: “Selisilah Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram.”
Sejarah Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki akar sejarah yang sangat kuat. Sebelum Islam datang, masyarakat Arab dan Yahudi sudah menjalankan puasa pada tanggal 10 Muharram. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Saat ditanya, mereka menjawab bahwa pada hari itu Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan orang-orang Bani Israil dari Fir'aun. Mereka akhirnya menjalani puasa sebagai tanda syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. Setelah mendengarnya, Rasulullah SAW berkata:
"Kami lebih berhak terhadap Musa dibanding mereka."
Kemudian, Rasulullah SAW pun menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura.
Selain itu, hari Asyura dihubungkan dengan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti penyelamatan Nabi Nuh AS dari banjir yang besar dan pengampunan Allah SWT terhadap Nabi Adam AS.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki beberapa keutamaan yang bisa didapatkan, yaitu:
1. Menghilangkan dosa-dosa kita selama satu tahun yang lalu
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa keutamaan puasa Asyura adalah melebur dosa setahun.
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
2. Menerima keberkahan serta ampunan dari Allah SWT
Hari Asyura merupakan hari yang penuh berkah. Barang siapa yang melaksanakan puasa pada hari ini, maka ia akan menerima keberkahan, penghapusan dosa, dan peningkatan spiritual.
3. Merupakan hari yang Rasulullah sangat semangat untuk berpuasa
Ibnu Abbas berkata:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
artinya: Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon.
4. Mendekatkan hubungan kita dengan Allah SWT
Salah satu bentuk ibadah yang dapat membantu seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah puasa. Dengan menjalankan puasa Asyura, seseorang menunjukkan kecintaan dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.
5. Puasa asyura merupakan hari ketika kaum Bani Isroil diselamatkan oleh Allah SWT
Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A’syuro. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa juga”.
Amalan yang bisa Dilaksanakan saat Hari Asyura
Inilah beberapa amalan yang bisa kamu lakukan saat hari asyura tiba, diantaranya:
1. Menjalani Puasa Asyura
Salah satunya hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah Swt. memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid."
2. Membaca Doa Asyura
Sebagian ulama mengatakan bahwa doa ini dapat dibaca secara langsung atau dengan melakukan salat sunah empat rakaat dengan dua salam terlebih dahulu dan membaca surah al-Fatihah dan al-Ikhlas sebanyak lima puluh kali di setiap rakaat.
Doa ini boleh dibaca sebanyak 7 kali, namun lebih utama dibacakan 70 kali. Berikut ini bacaan doa asyura:
Hasbunallaah wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal witir. Wa 'adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. Wahuwa hasbunaa wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallam.
Artinya: "Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang 'Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna ke semuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi ke semuanya."
3. Salat Tasbih
Salat tasbih adalah amal selanjutnya pada hari Asyura karena umat muslim dianjurkan untuk melakukannya.
Sebagaimana dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah, salat tasbih dilakukan sebanyak empat rakaat, dengan tasbih dibacakan sebanyak 75 kali di setiap rakaat, sehingga totalnya 300 rakaat.
4. Shalat 4 Rakaat
Dilansir dari NU Online, seseorang yang melakukan salat empat rakaat pada hari Asyura dengan membaca al-Fatihah dan surah Al-Ikhlas sebanyak lima puluh satu kali akan menerima pengampunan dosa selama lima puluh tahun
5. Mengamalkan Zikir
Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah berzikir. Sebagaimana dianjurkan Imam Al-Ajhuri yang mengatakan:
"Barang siapa yang membaca pada hari Asyura:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut."
Niat Puasa Asyura
Berikut adalah niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Naiwaitu shauma 'aasyura sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News