merayakan waisak menyusuri makna dan keunikan trisuci dalam kehidupan masyarakat indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Rayakan Waisak: Susuri Makna dan Keunikan Trisuci dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

Rayakan Waisak: Susuri Makna dan Keunikan Trisuci dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia
images info

Hari ini, umat Buddha di seluruh dunia memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE (Buddhist Era), sebuah hari suci yang sarat makna dan nilai spiritual. Perayaan ini dikenal juga sebagai Trisuci Waisak, karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, Sang Buddha: kelahirannya di Lumbini, pencapaian pencerahan sempurna di Bodh Gaya, dan wafatnya di Kusinara.

Di Indonesia, perayaan ini menjadi salah satu momen keagamaan yang paling ikonik, tidak hanya bagi pemeluk agama Buddha, tetapi juga masyarakat umum yang tertarik akan nilai-nilai kebijaksanaan dan kedamaian yang diajarkan dalam ajaran Buddha.

Asal Usul dan Sejarah Waisak di Indonesia

Kawan GNFI, tahukah kamu bahwa perayaan Waisak secara akbar di Candi Borobudur mulai dikenal sejak tahun 1953, diprakarsai oleh Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.

Sejak saat itu, Borobudur menjadi pusat perayaan Waisak nasional, karena tempat ini merupakan simbol spiritual yang kuat bagi umat Buddha Indonesia.

Tak hanya dari dalam negeri, banyak juga umat Buddha dari Thailand, Myanmar, Sri Lanka, dan negara lain yang turut hadir dan beribadah di situs bersejarah ini setiap tahun.

Ditinggali 350 Kepala Keluarga, Ini Kampung Buddha Terbesar dan Tertua di Wonogiri

3 Peristiwa Suci: Inti Makna Waisak

  1. Kelahiran Pangeran Siddhartha – Menandai lahirnya calon Buddha yang kelak membawa ajaran kebijaksanaan, welas asih, dan pencerahan.
  2. Pencerahan di bawah pohon Bodhi – Sebuah titik balik luar biasa saat Siddhartha menemukan Jalan Tengah (Majjhima Patipada) sebagai solusi dari penderitaan hidup.
  3. Parinibbana (Wafatnya Buddha) – Menunjukkan kebebasan mutlak dari siklus kelahiran kembali (samsara), sebuah pencapaian tertinggi dalam ajaran Buddhis.

Ketiganya terjadi pada waktu yang sama, yaitu pada malam bulan purnama bulan Waisak (biasanya jatuh pada Mei), yang menjadikan hari ini begitu istimewa.

Tradisi-Tradisi Unik Perayaan Waisak di Indonesia

Perayaan Waisak di Indonesia tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tapi juga menyimpan banyak keunikan dan nilai budaya. Berikut beberapa tradisi khas yang bisa Kawan GNFI temukan saat Waisak berlangsung:

1. Puja Bakti dan Meditasi

Umat Buddha berkumpul di vihara-vihara untuk melakukan puja bakti, yakni ritual penghormatan kepada Buddha. Mereka mempersembahkan bunga, lilin, dan dupa yang memiliki makna filosofi dalam ajaran Buddha:

  • Bunga melambangkan kefanaan hidup.
  • Lilin menggambarkan pencerahan dan kebenaran.
  • Dupa simbol keharuman kebajikan dan moralitas.

Meditasi juga menjadi bagian penting, untuk meningkatkan kesadaran dan kedamaian batin.

2. Kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur

Salah satu prosesi paling sakral adalah kirab Waisak yang menempuh perjalanan sekitar 3 km dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Umat Buddha membawa patung Buddha dan benda suci, serta berjalan sambil melantunkan paritta (doa-doa suci). Prosesi ini melambangkan perjalanan spiritual manusia menuju pencerahan.

3. Pelepasan Lampion

Salah satu momen paling dinantikan adalah penerbangan ribuan lampion ke langit malam. Lampion-lampion tersebut membawa harapan dan doa dari umat untuk dunia yang lebih damai dan penuh cinta kasih. Ini menjadi daya tarik wisata yang luar biasa, sekaligus simbol pelepasan dari penderitaan dan kemelekatan duniawi.

Melihat Keunikan dan Kemeriahan Perayaan Waisak di Berbagai Negara

4. Pelepasan Satwa

Umat Buddha melepaskan burung atau ikan sebagai simbol welas asih kepada makhluk hidup. Ini selaras dengan prinsip Ahimsa, yaitu tidak menyakiti makhluk mana pun, serta bentuk nyata rasa syukur terhadap kehidupan.

5. Kegiatan Sosial

Hari Raya Waisak juga menjadi waktu untuk berbagi kasih sayang. Berbagai organisasi Buddhis menyelenggarakan kegiatan sosial seperti:

  • Donor darah
  • Pengobatan gratis
  • Pembagian sembako
  • Santunan anak yatim dan duafa

Inilah wujud nyata dari dana paramita, yaitu kesempurnaan dalam memberi.

Waisak dan Pariwisata Spiritual

Kawan GNFI, yang menarik dari Waisak di Indonesia adalah perayaan ini juga menjadi magnet wisata spiritual, khususnya di Borobudur, Magelang.

Ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk menyaksikan kemegahan dan kekhusyukan acara ini. Pemerintah dan komunitas Buddha bekerja sama menjaga agar acara tetap khidmat meskipun terbuka untuk umum.

Tak heran jika perayaan Waisak di Borobudur masuk ke dalam kalender pariwisata internasional dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Waisak menjadi bukti bahwa nilai-nilai spiritual bisa bersanding dengan pelestarian budaya dan promosi wisata secara harmoni.

Nilai-Nilai Waisak untuk Kehidupan Sehari-hari

Waisak bukan hanya milik umat Buddha, tetapi bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, Kawan GNFI. Beberapa nilai yang bisa kita ambil dari makna Waisak adalah:

  • Refleksi dan Introspeksi Diri: Seperti meditasi dalam Waisak, kita diajak untuk melihat ke dalam, merenungkan tindakan dan memperbaiki diri.
  • Kebaikan Tanpa Pamrih: Tradisi memberi atau berdana menjadi pengingat bahwa kebaikan sekecil apapun berdampak besar bagi kehidupan sosial.
  • Menjaga Kedamaian dan Toleransi: Dalam keberagaman bangsa Indonesia, Waisak mengajarkan hidup damai dan saling menghargai antaragama.

Waisak: Dari Candi Borobudur Menuju Kedamaian Batin Kita Semua

Perayaan Waisak di Indonesia adalah sebuah peristiwa spiritual, budaya, dan sosial yang luar biasa. Dari Candi Borobudur yang agung, umat Buddha menyuarakan pesan kedamaian untuk dunia. Tradisi-tradisi sakral seperti pelepasan lampion dan kirab suci menjadi simbol nyata dari perjalanan menuju pencerahan.

Kawan GNFI, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Hari Raya Waisak mengingatkan kita untuk kembali pada diri, menumbuhkan kasih sayang, dan membangun harmoni antarsesama. Ini bukan hanya tentang ritual, tetapi tentang cara hidup yang lebih sadar, lebih bijak, dan lebih damai.

Selamat Hari Raya Waisak 2569 BE/2025.

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.