decluttering menjelang idul adha langkah sederhana untuk kesehatan mental dan spiritual - News | Good News From Indonesia 2025

Decluttering Menjelang Iduladha: Langkah Sederhana untuk Kesehatan Mental dan Spiritual

Decluttering Menjelang Iduladha: Langkah Sederhana untuk Kesehatan Mental dan Spiritual
images info

Kawan GNFI mencari cara mengurangi stres? Mulailah dari decluttering. Menyingkirkan barang berlebih akan membuat kawan merasa lebih tenang, bahagia, dan pikiran lebih rileks.

Menjelang Libur Nasional Iduladha yang jatuh pada 6 Juni 2025, decluttering juga bisa menjadi pilihan aktivitas yang selaras dengan semangat Idul Adha.

Decluttering dan Konsep Zuhud dalam Islam

Secara harafiah, decluttering berarti usaha untuk menyortir, mengemasi, dan menyingkirkan barang yang tidak terpakai. Namun manfaatnya tidak terbatas pada kerapian dan keindahan visual saja. Jika ditilik lebih dalam, decluttering juga memiliki sisi spiritualitas.

Umat Islam yang merayakan Iduladha, semestinya mengenal konsep Zuhud. Apakah itu?

Zuhud berasal dari kata Zahada yang berarti mengosongkan. Ide besar zuhud adalah zahada fi al-dunya, yakni mengosongkan diri dari kesenangan dunia untuk beribadah pada Allah SWT, atau tidak terikat pada kebendaan duniawi.

Sementara itu, semangat Iduladha juga berkaitan dengan keihklasan dan pengorbanan untuk kebaikan yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan gagasan decluttering yang mendorong kita untuk memilah barang-barang yang sudah tidak/ jarang terpakai untuk dialihfungsikan, didonasikan atau dibuang.

Declutter memang terdengar sederhana, tapi sulit bagi sebagian orang. Banyak orang enggan menyingkirkan benda tak terpakai karena memiliki sentimental value, merasa akan dibutuhkan di masa depan, dan sebagainya.

Dengan menjiwai zuhud dan semangat Iduladha, PR ini akan menjadi lebih mudah dikerjakan, bahkan meningkatkan keimanan Kawan GNFI.

4 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Sejumlah Daerah Indonesia, Ada Jemur Kasur!

Decluttering untuk Kesehatan Mental dan Ketenangan Pikiran

Islam menekankan pentingnya menjaga ketenangan hati dan pikiran. Bertentangan dengan itu, lingkungan yang tidak rapi seringkali meningkatkan tekanan pada kebanyakan orang.

Para ahli Psikologi sepakat bahwa decluttering sangat bermanfaat untuk kesehatan mental. Mengutip pendapat Dr. Joseph Ferarri, PhD dalam siniar Speaking of Psychology, psikolog menemukan bahwa tinggal dan bekerja di tempat yang berantakan menyebabkan stress dan kecemasan, dan sebaliknya. Ini adalah bagaimana decluttering bisa mengurangi beban mental :

Mengurangi Stres dan Kecemasan Harian

Pada sebuah studi dikatakan, wanita yang menggambarkan rumahnya secara positif (rapi, bersih) memiliki hormon stres (kortisol) lebih rendah dibanding mereka yang mengatakan rumahnya berantakan. Ada pula yang berpendapat, lingkunganmu mencerminkan apa yang kau rasakan. Jika lingkungan kita kacau, tidak tertata, demikian pula kemungkinannya kondisi mental kita.

Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Lingkungan yang Tertata

Orang yang memiliki kesulitan mengorganisir ruang hidupnya bisa memiliki perasaan out of control atau kehilangan kendali. Dengan merapikan ruang, kita merasa lebih produktif dan terkendali, yang secara alami meningkatkan rasa percaya diri.

Meningkatkan Hubungan Sosial dan Keluarga lebih Harmonis

Konflik antar pasangan, teman sekamar atau anggota keluarga bisa timbul karena kebiasaan tidak rapi. Ruang yang rapi menciptakan suasana nyaman untuk berinteraksi, mempererat hubungan dengan pasangan, keluarga, dan teman.

Menjaga kesehatan tubuh dan mental dari risiko penyakit. Bagi mereka yang memiliki bawaan alergi dan asma, kebersihan menjadi sangat penting. Beberapa orang mungkin mengira rumahnya hanya tidak rapi, bukan tidak bersih.

Namun kenyataannya, sulit membersihkan barang yang menumpuk. Declutter mencegah rumah atau tempat kerja dari debu, jamur dan kuman yang membahayakan kesehatan.

Membantu Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas

Kualitas tidur yang cukup dapat mengurangi resiko depresi, kecemasan, dan stress, juga membantu regulasi emosi serta fungsi kognitif. Kamar yangb rapi bebas dari gangguan visual, membuat tidur lebih nyenyak.

Tips Decluttering di Rumah Saat Idul Adha

Istilah decluttering sudah ada sejak lama, tapi mulai menjadi tren di pertengahan 2010. Popularitasnya dipercepat oleh lahirnya para influencer yang memperkenalkan beragam metode. Salah satu yang paling popular ialah metode Konmari oleh Marie Kondo.

Berikut ini beberapa tips yang dikutip dari berbagai sumber :

Kategorikan Barang dengan Jelas

Marie Kondo menganjurkan memilah barang berdasarkan kategori, misalnya baju, buku, peralatan dapur, barang-barang elektronik, dll. Selain itu, Kawan bisa menerapkan Teknik 4 kotak.

Sediakan kotak pertama untuk barang yang masih layak tapi jarang dipakai, kotak kedua untuk barang layak pakai dan bsa dijual, kotak ketiga untuk barang layak pakai dan ingin didonasikan, yang terakhir adalah barang tak layak pakai yang harus dibuang. Empat kotak ini akan membantu Kawan mengambil keputusan.

Start-small, Tidak perlu Sempurna

Jangan berharap bisa menyelesaikan semuanya sekaligus dalam satu waktu, apalagi jika tempat tinggal atau ruang kerja Kawan cukup besar. Selesaikan masing-masing kategori satu-persatu sebelum melangkah ke kategori berikutnya.

Cari Alasan yang Kuat untuk Decluttering

Jika tidak dikejar waktu, kita cenderung menunda-nunda pekerjaan. Tapi hanya menentukan deadline saja, terkadang kurang efektif. Ciptakan alasan yang kuat mengapa Kawan harus segera berbenah, misalnya, dengan mengundang teman atau keluarga merayakan Idul Adha Bersama.

Buat Jadwal Rutin untuk Merapikan

Jika sudah berhasil melalui itu semua, buatlah jadwal tetap merapikan rumah agar barang tidak terlalu banyak menumpuk. Tak perlu mengejar kesempurnaan, karena jika sudah menjadi kebiasaan, Kawan bisa melakukannya setiap waktu.

Gaya Hidup Minimalis: Bahagia dalam Kesederhanaan

Untuk memulai decluttering, kawan GNFI tak perlu melihatnya sebagai tugas. Lihatlah usaha merapikan hunian Kawan sebagai bentuk self-care dan mindfulness.

Selagi melakukannya, fokuslah pada proses dan emosi yang dirasakan. Decluttering memberi ruang untuk berhenti sejenak dan merenung, membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kebiasaan, nilai-nilai hidup, dan keputusan untuk membantu kita mengembangkan diri.

Manfaatkan liburan panjang Iduladha sebagai momen untuk refleksi diri dan pembenahan mental serta spiritual, dan jadi versi dirimu yang lebih baik!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.