Doa adalah senjata orang beriman. Doa memiliki syarat, sayap, waktu, dan penyebab.
Suatu saat seoran kyai kondang dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Syaichona Cholil Bangkalan, menerima tiga tamu. Ya, tiga tamu yang sowan kepada sang kyai secara bersamaan. Selepas berbagi sapa dengan para tamu, sang kyai lantas bertanya kepada tamu pertama, “Sampeyan (Anda) ada keperluan apa?”
“Kyai. Saya ini seorang pedagang,” jawab tamu pertama. Dengan lesu. “Akhir-akhir ini, saya mengalami kerugian. Terus menerus. Mohon doa Kyai.”
“Jika sampeyan ingin berhasil dalam berdagang, perbanyaklah beristighfar,” jawab sang Kyai.
Selepas berucap demikian, Syaichona Cholil Bangkalan lantas bertanya kepada tamu kedua. Tetap dengan pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan yang diajukan kepada tamu pertama, “Sampeyan ada keperluan apa?”
“Kyai. Saya telah berkeluarga. Selama sekitar 18 tahun. Namun, hingga saat ini saya belum dikaruniai Allah Swt. anak keturunan. Apa yang sebaiknya saya lakukan, Kyai,” jawab tamu kedua.
Baca Selengkapnya