Secara subjektif, merokok bisa dikatakan sebagai budaya dan kebiasan orang Indonesia sejak dulu yang sulit hilang dan tergerus masa. Permasalahan datang, ketika tembakau yang merupakan bahan utama rokok menjadi komoditas yang kian mahal dan memiliki harga yang terus naik. Hal tersebut membuat harga rokok tentu menjadi ikut naik dan menjadi keluhan para perokok di Indonesia.
Perihal industri rokok, terdapat beberapa jenis rokok kretek yang beredar di Indonesia, mulai dari SKM (Sigaret Kretek Mesin)Â dan SKT (Sigaret Kretek Tangan). Klasifikasi tersebut dipisahkan berdasarkan jenis pembuatan, menggunakan mesin atau manual dengan tangan. Untuk diketahui, alasan disebut rokok kretek sangatlah sederhana, karena ketika dibakar menghasilkan bunyi âkretek-kretekâ akibat komposisinya yang terdiri dari campuran tembakau, cengkih dan beberapa bahan lain.
Sementara itu, ada juga jenis SPM (Sigaret Putih Mesin) dan SPT (Sigaret Putih Tangan). Alasan disebut putih, karena umumnya rokok jenis ini memiliki warna filter yang putih dan bukan coklat. Selain itu, rokok jenis ini punya komposisi yang lebih sederhana, hanya tembakau tanpa campuran cengkih dan beberapa bahan lain.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Baca Selengkapnya