Energi surya kini menjadi solusi cerdas dan ramah lingkungan yang semakin diminati di Indonesia. Namun, tahukah Sobat Zona EBT Heroes bahwa ada tiga sistem pembangkit listrik tenaga surya dengan karakteristik dan keunggulan berbeda yang perlu dipahami sebelum memilih? Memahami perbedaan antara sistem On Grid, Off Grid, dan Hybrid akan membantu Anda menentukan opsi paling tepat untuk kebutuhan listrik rumah atau bisnis Anda, serta memaksimalkan efisiensi dan penghematan biaya.
Berikut ulasan lengkap yang wajib Sobat EBT Heroes ketahui untuk mengambil keputusan cerdas di era energi terbarukan ini.
Sebelum masuk ke detail perbedaannya, berikut definisi singkat dari masing-masing sistem:
Sistem On Grid menjadi pilihan populer di perkotaan karena biaya pemasangan relatif murah. Sistem ini mengalirkan listrik dari panel surya langsung ke rumah/bisnis, dan jika ada kelebihan energi, dapat diekspor kembali ke jaringan PLN. Pengguna bisa memanfaatkan mekanisme ekspor-impor listrik melalui program Net Metering PLN, sehingga tagihan listrik bulanan dapat ditekan signifikan.
Namun, kelemahan utamanya adalah jika terjadi pemadaman listrik PLN, seluruh sistem akan ikut mati karena alasan keselamatan teknis. Sistem ini tidak menggunakan baterai, sehingga tidak menyimpan cadangan energi. Untuk mencegah risiko kecelakaan pada teknisi PLN, inverter pada PLTS otomatis memutus sambungan listrik. Oleh karena itu, sistem ini kurang cocok untuk daerah yang sering mengalami pemadaman listrik.
Baca Selengkapnya