kemakmuran dan bayangan perang UnE3K7 - News | Good News From Indonesia 2025

Kemakmuran dan Bayangan Perang

Kemakmuran dan Bayangan Perang
images info

Hari ini, bahkan utopia pun bisa dicicil lewat kredit.

Ada ironi yang tak kunjung padam di abad modern: bahwa manusia tampaknya lebih pandai membangun dunia setelah menghancurkannya terlebih dahulu. Ekonomi tumbuh subur di atas reruntuhan. Jalan-jalan baru dibuka setelah bom-bom menutup jalan lama. Keynesianisme, dalam sejarahnya, adalah bunga yang mekar di padang yang hangus oleh perang.

John Maynard Keynes tidak mencintai perang. Ia mencintai keteraturan, keseimbangan, dan rasionalitas ekonomi. Namun sejarah punya kebiasaan buruk: menjadikan teori yang lahir dari nalar sebagai alat bagi naluri paling purba manusia—bertahan dan menaklukkan.

Maka Keynesianisme, yang semula dimaksudkan untuk menyehatkan ekonomi melalui intervensi negara, justru menemukan lahan suburnya di masa kehancuran: ketika negara harus memproduksi senjata, membangun pabrik amunisi, dan menghidupkan kembali industri melalui perang.

Jerman di bawah Hitler mungkin contoh paling tragis sekaligus paling terang. Di tengah depresi dan pengangguran, rezim Nazi menghidupkan kembali perekonomian lewat industri militer: baja, mesin, senjata, tank. Angka pengangguran turun drastis; grafik pertumbuhan melonjak. Di atas kertas, Jerman makmur. Tapi di balik angka-angka itu, ada mayat-mayat yang tak terhitung.

đźš« AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.