Sembilan dari beberapa perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia telah membuktikan komitmen serius terhadap transisi energi berkelanjutan melalui implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berdasarkan data terbaru, ketujuh perusahaan ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas mencapai 28,48 MWp, menandai langkah revolusioner industri konsumen Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.
Perlu Sobat EBT hereos ketahui bahwa industri FMCG adalah perusahaan bergerak di bidang produk konsumen. Jadi apa itu FMCG adalah produk yang sering dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen karena harganya relatif rendah, sehingga barang terjual cepat. Akibatnya, produsen harus melakukan produksi secara massal untuk memenuhi permintaan tinggi. Kategori produk FMCG terdapat berbagai macam. Biasanya produk FMCG adalah barang-barang atau peralatan yang dibutuhkan sehari-hari. Contohnya seperti peralatan mandi, obat-obatan, barang elektronik, makanan dan minuman kemasan. Di Indonesia, banyak sekali berdiri perusahaan FMCG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut adalah 7 perusahaan yang sudah menggunakan energi Surya:
PT Nestlé Indonesia memimpin daftar dengan kapasitas PLTS sebesar 8 MWp, menjadikannya pelopor energi surya di sektor FMCG Indonesia. Target Nestlé Indonesia adalah menggunakan sumber daya energi dari pembangkit listrik tenaga surya hingga 100% pada 2023, meskipun menghadapi tantangan regulasi dari PLN.
Nestlé telah memasang panel surya di berbagai fasilitas produksinya, termasuk pabrik di Karawang dan Panjang. Komitmen ini sejalan dengan visi global Nestlé untuk mencapai net zero emissions pada 2050. Sebagai produsen produk makanan dan minuman terbesar yang beroperasi di Indonesia sejak 1971, Nestlé membuktikan kepemimpinannya dalam adopsi teknologi ramah lingkungan.
PT Coca-Cola Europacific Partners Indonesia menempati posisi kedua dengan kapasitas 7,13 MWp. Perusahaan telah mengucurkan dana Rp 175 miliar untuk pengadaan PLTS atap di sejumlah area pabrik sebagai bagian dari ambisi karbon netral 2040.
Baca Selengkapnya