Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan yang dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, seperti sisa makanan, sayuran, buah, daun, dan kertas. Sampah organik merupakan jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di Indonesia, yaitu sekitar 60% dari total sampah. Namun, pengelolaan sampah organik di Indonesia masih belum optimal, sehingga menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan sosial. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa dampak tersebut misalnya: menghasilkan cairan leachate yang berbahaya, menghasilkan gas metana, menjadi sumber penyakit menular, dan menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu estetika lingkungan. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka pemanfaatan sampah organik sebagai biogas adalah upaya yang tepat.
Melansir situs Pertamina Gas, energi biogas diperoleh dengan cara mengurai limbah-limbah organik melalui proses bernama anaerobik digester di ruang kedap udara. Dalam proses kimia tersebut dihasilkan gas metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan beberapa kandungan gas yang jumlahnya kecil diantaranya hidrogen (H2), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3) serta nitrogen (N) yang kandungannya sangat kecil. Dari semua unsur tersebut, hanya gas metana (CH4) yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar Biogas. Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana (CH4) semakin kecil nilai kalor. Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku biogas, diharapkan rumah tangga bisa menghemat pengeluaran dan mendapatkan sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, solusi ini juga cocok untuk desa-desa terpencil yang sulit mendapatkan infrastruktur energi utama, sehingga bisa meningkatkan kemandirian energi mereka.
Sebelum kita membahas tentang teknik atau cara membuat biogas, kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis biogas yang ada. Biogas bisa dibuat dari berbagai macam sumber, misalnya dari limbah kotoran hewan, seperti sapi atau dari limbah kotoran domestik atau sampah rumah tangga.
Biogas terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup tanpa udara). Secara umum, semua jenis bahan organik yang diuraikan dapat menghasilkan gas ini, tetapi hanya bahan organik yang padat dan cair homogen, seperti kotoran urin hewan ternak yang sesuai untuk sistem yang sederhana. Ada tiga jenis bahan baku yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku biogas di Indonesia, yaitu kotoran hewan dan manusia, sampah organik, dan limbah cair. Berikut langkah-langkah sederhana pembuatan biogas rumah tangga:
Itulah penjelasan tentang langkah-langkah membuat biogas dari sampah organik. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam memanfaatkan sampah organik menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya