Kawan tentu tak asing dengan Mulan, tokoh kartun berupa perempuan yang menyamar menjadi laki-laki demi ikut berperang membela negaranya. Siapa sangka, Indonesia juga punya tokoh seperti demikian.
Tokoh tersebut adalah The Sin Nio. Berbeda dengan Mulan yang merupakan karakter fiktif, The Sin Nio adalah sosok nyata yang hidup pada awal abad ke-20.
The Sin Nio berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah, dan lahir pada 1915. Semasa hidupnya, The Sin Nio merasakan daerah tempatnya tinggal kerap menjadi target serangan penjajah Belanda sehingga ikut membantu pejuang di bagian logistik dengan menyediakan konsumsi.
Tidak puas hanya membantu dalam hal logiatik, The Sin Nio kemudian ikut angkat senjata dan bertempur. Caranya, ia mengubah penampilan seperti laki-laki dengan memotong rambut dan melilit dadanya menggunakan kain. Tak lupa, ia memakai nama samaran Mochamad Moeksin.
The Sin Nio tergabung di Kompi 1 Batalyon 4 Resimen 18 di bawah komando Ir. Soekarno. Senjatanya adalah golok, tombak, hingga bambu runcing, juga senjata api Lee-Enfield hasil rampasan dari pasukan Belanda.
Setelah situasi Indonesia mulai aman, The Sin Nio menikah. Dua kali menikah dan memiliki enam enak, dua kali pula The Sin Nio bercerai.
Pada 1973, The Sin Nio memperjuangkan statusnya sebagai veteran beserta uang tunjangannya dengan pergi ke Jakarta. Sempat tinggal di pemukiman liar dan menumpang di masjid selama di Jakarta, perjuangan The Sin Nio di medan perang akhirnya mendapat pengakuan dari Mahkamah Militer Yogyakarta 1976, tetapi tidak dengan hak tunjangannya.
The Sin Nio wafat pada 1985 dalam usia 70 tahun. Pada 2022, namanya diusulkan Komnas Perempuan untuk menjadi pahlawan nasional.
