sukses lancar rejeki berharap indonesia tidak bergantung dengan ai di 2045 - News | Good News From Indonesia 2025

Sukses Lancar Rejeki Berharap Indonesia Tidak Bergantung dengan AI di 2045

Sukses Lancar Rejeki Berharap Indonesia Tidak Bergantung dengan AI di 2045
images info

Sukses Lancar Rejeki Berharap Indonesia Tidak Bergantung dengan AI di 2045


Sukses Lancar Rejeki atau biasa disingkat SLR adalah grup musik beraliran pop punk rock dari Bekasi. Band ini beranggotakan tiga remaja SMA yakni Mahes sebagai vokalis, Jalil di bass, dan Bumbum selaku tukang gebuk drum.

Nama SLR mencuat setelah direkomendasi jurnalis musik Soleh Solihun dalam siniar Vindes. Soleh menilai band itu terbilang seru untuk ukuran band anak SMA karena lagu-lagunya simpel dan jenaka.

Bagi SLR sendiri membawakan lirik-lirik humor memang menjadi keunggulan mereka. Dari situlah mereka membawa pesona dan kesegaran di belantika musik Indonesia masa kini.

Lirik Humor

Di tengah gelombang lagu-lagu berlirik serius yang kerap muncul dan seketika bisa populer, SLR mencoba lain sendiri dengan gaya musik punknya. Mereka mengangkat tema-tema kesederhanaan tapi tetap bermakna di lirik dalam tiap lagunya.

Misalnya “Maling”. Lagu ini menceritakan ... ya apa lagi kalau bukan tentang maling, ‘kan? Lalu juga ada “Cantik Tapi Bau” yang berkisah tentang pengalaman mereka berjumpa dengan perempuan cantik tetapi “minus” aroma tubuhnya.

Melalui lirik lagu nyeleneh, konyol, dan diiringi irama menggelegak seperti band punk zaman baheula seperti Rancid dan Sex Pistols itulah SLR menggapai popularitasnya. Meskipun masih belum terlalu berani membicarakan soal kelebihan, mereka yakin lirik humor itulah yang membuat SLR menonjol dibandingkan band punk rock yang sudah ada.

“Yang membedakan dengan band lainnya umur, skill, sama humor. Mungkin humor ya, pokoknya gitu dah,” kata Mahes kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

SLR yang tengah naik daun dalam kurun enam bulan terakhir pada 2025 ini berharap bisa lebih sukses meraih pasar di industri musik nasional. Karena dengan sukses tentu akan mengarah ke harapan yang diidamkan dan sudah tertera dalam nama terakhir mereka yaitu “Rejeki”.

“Kenapa mereka harus dengerin SLR? Buat gua bayar sekolah, bisa jajan, buat kas,” kata Mahes.

Indonesia di 2045 Menurut SLR

Indonesia menatap usia ke-100 tahun pada 2045 mendatang. Banyak pihak khususnya dari pemerintah berharap pada usia emas tersebut negara mengalami kemajuan signifikan di sejumlah sektor terutama teknologi.

Prediksi Indonesia akan maju di sektor itu menguat karena semakin maraknya penggunaan kecerdasan buatan di masyarakat (AI). Sayangnya, ketergantungan terhadap AI ini ditakutkan menjadi masalah di kemudian hari.

Rasa takut itu pun dirasakan Mahes, Jalil, dan Bumbum. Sebagai musisi muda dan kelak akan menjadi senior pada tahun 2045, ketiganya berharap orang-orang jangan terlalu bergantung dengan AI dalam berkarya.

“Jangan tergantung sama AI. AI bagus, tapi kalau misalkan lo udah mentok banget. Kalau misalkan masih bisa coba sendiri buat karya apapun,” ujar ketiganya yang juga kompak memahami eksistensi musisi AI dewasa ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.