Program Angkutan Pelajar Ceria (APACE) dan Angkutan pelajar disabilitas (APDI) merupakan angkutan khusus bagi pelajar di Kota Banjarmasin sebagai cikal bakal angkutan umum modern, yakni Trans Banjarmasin.
Layanan angkutan umum di Kota Banjarmasin yang diinisiasi sejak 1 Oktober ini disediakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perhubungan (Dishub). Sesuai dengan namanya, dua transportasi itu disediakan khusus untuk mengantar dan menjemput pelajar sekolah.
“Angkutan pelajar ini hanya beroperasi pada hari masuk sekolah, dan armada APACE tidak diperbolehkan mengangkut penumpang selain pelajar,” jelas Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata kepada Good News From Indonesia, Minggu (2/11/2025).
APACE dan APDI beroperasi sesuai dengan kegiatan belajar mengajar pada sekolah-sekolah di Kota Banjarmasin. Setiap jadwal kegiatan belajar mengajar dikomunikasikan oleh sekolah-sekolah melalui Pengemudi Angkutan Pelajar kepada Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin guna menyesuaikan jadwal layanan Angkutan Pelajar.
Djoko menerangkan APACE dan APDI masing-masing melayani pada jam sekolah dengan satu kali jemputan pagi untuk keberangkatan ke sekolah dan satu kali jemputan siang untuk kepulangan dari sekolah. Namun, jelasnya tidak menutup kemungkinan untuk angkutan pelajar bisa melayani hingga dua kali jemputan.
“Hal ini dikarenakan kebutuhan dan minat dari pelajar untuk menggunakan angkutan pelajar,” ucapnya.
Mengoperasikan 15 unit untuk melayani 57 sekolah
Djoko menerangkan program APACE sudah berjalan sejak tahun 2018. Pada tahun 2019, Program APACE menambah 2 unit angkutan untuk melayani 10 trayek.
Penambahan ini menggunakan angkutan umum yang sudah ada, yang dikenal masyarakat Banjarmasin sebagai Taksi Kota, sebagai langkah strategis agar tidak menimbulkan gejolak. Untuk mendukung operasional, setiap kendaraan mendapatkan insentif sebesar Rp 175.000 per hari.
Pengembangan berlanjut pada tahun 2020 dengan penambahan 2 unit angkutan lagi, dan pada tahun 2021, cakupan layanan diperluas hingga mencapai 15 trayek. Penambahan 8 unit angkutan di tahun 2022 dengan mengangkut 325 penumpang per hari. Tahun 2023 (387 penumpang per hari), tahun 2024 (477 penumpang per hari).
Sampai dengan Maret 2025, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin melalui Layanan APACE telah mengoperasikan 15 unit dan melayani total 57 sekolah. Sedangkan untuk Program APDI, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin mengoperasikan 5 unit dan melayani total 6 sekolah, yakni 5 sekolah inklusi dan 1 Sekolah Luar Biasa (SLB).
APDI sendiri mulai efektif beroperasi tahun 2019 dengan 2 unit menggunakan taksi kota melayani 2 trayek. Tahun 2020 ada tambahan 1 unit angkutan.
Tahun 2021 melayani 6 trayek dan tahun 2022 mengakut 56 penumpang per hari dengan ditambah 2 unit angkutan. Tahun 2023 sebanyak 65 penumpang per hari dan tahun 2024 (70 penumpang per hari).
Tujuan dari layanan transportasi
Djoko menjelaskan layanan gratis APACE bertujuan memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi pelajar untuk berangkat dan pulang sekolah tanpa biaya. Angkutan ini beroperasi dengan rute (trayek) yang sudah ditetapkan dan jadwal antar jemput yang disesuaikan dengan waktu masuk dan pulang sekolah.
“Selain membantu pelajar, program ini juga menjadi upaya untuk menghidupkan kembali angkutan kota ("taksi kuning") yang sempat mati suri,” ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini mengatakan banyak dampak positif keberadaan angkutan pelajar.
“Dapat meningkatkan keamanan pelajar saat bepergian ke sekolah dan membantu meningkatkan kesejahteraan para sopir angkot yang direkrut. Karena mendapat kepastian pendapatan dan tidak perlu menombok biaya BBM lagi,” jelasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


