harum salsabila salim global volunteer - News | Good News From Indonesia 2025

Presiden AIESEC in UGM Berdayakan Pemuda Global melalui Volunteer di Korea Selatan

Presiden AIESEC in UGM Berdayakan Pemuda Global melalui Volunteer di Korea Selatan
images info

Presiden AIESEC in UGM Berdayakan Pemuda Global melalui Volunteer di Korea Selatan


AIESEC in Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kepemimpinan pemuda melalui program Outgoing Global Volunteer (oGV) — sebuah program dari AIESEC yang memberikan kesempatan bagi pemuda berusia 18-30 tahun untuk berkontribusi dalam proyek sosial di luar negeri. Program ini menjadi wadah bagi anak muda untuk belajar, berkolaborasi lintas budaya, dan menciptakan dampak nyata bagi komunitas global.

Pada periode 26 Juni hingga 7 Agustus 2025, President of AIESEC in UGM, Harum Salsabila Salim, berpartisipasi dalam proyek bertajuk “Youth 4 Impact” di Incheon, Korea Selatan. Proyek ini diinisiasi oleh AIESEC INHA yang bekerja sama dengan Yeonsu-gu Youth Center, dengan dukungan dari Pemerintah Metropolitan Incheon serta sejumlah organisasi masyarakat sipil.

Fokus utama “Youth 4 Impact” adalah meningkatkan kesadaran terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Target 4.7 tentang Global Citizenship Education. Menurut Harum, “Program ini benar-benar membuka mata saya tentang bagaimana pendidikan bisa menjadi alat untuk menciptakan global citizens yang aware terhadap tantangan dunia.”

Menghadirkan Pendekatan Berbeda

Tidak seperti proyek literasi pada umumnya, Youth 4 Impact menempatkan isu global citizenship sebagai inti program. Setiap hari, Harum terlibat langsung dalam aktivitas fasilitasi selama lima jam di Youth Center. Ia merancang workshop interaktif yang mengacu pada kerangka 5P (People, Prosperity, Planet, Peace, Partnership) serta menyiapkan vision board dengan sentuhan budaya Korea agar lebih relevan dengan peserta remaja.

Melalui sesi diskusi, Harum mendorong peserta untuk memahami keterkaitan isu-isu global dengan kehidupan sehari-hari mereka. Pendekatan ini membuat konsep SDGs yang kompleks menjadi lebih mudah diakses dan dipahami.

Kolaborasi dan Keterlibatan Komunitas

Salah satu ciri khas program ini adalah keterlibatan komunitas secara luas. Pada acara puncak SDG Day, peserta tidak hanya mengundang orang tua, tetapi juga melibatkan tetangga, saudara, pelaku usaha lokal, hingga pemimpin komunitas. Acara tersebut menghadirkan booth produk berkelanjutan, pertunjukan budaya Korea, serta diskusi terbuka mengenai isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat setempat.

Kolaborasi multisektor semakin memperkuat dampak program. Selain Yeonsu-gu Youth Center, kegiatan ini turut didukung oleh Incheon Environmental Network, Gender Equality Forum Korea, dan Youth Leadership Council. Kehadiran Korean Cultural Center juga menambah dimensi pertukaran budaya melalui kegiatan seni dan language exchange.

“Momen paling berkesan bagi saya adalah saat SDG Day. Saya melihat para peserta, bahkan orang tua, saudara, dan tetangga mereka duduk bersama membahas isu-isu global. Rasanya luar biasa melihat bagaimana sebuah workshop kecil bisa memicu percakapan besar di komunitas,” kata Harum.

Kontribusi Personal dan Inovasi

Selain mengelola jalannya workshop, Harum juga memperkenalkan sistem pelacakan sederhana untuk memantau inisiatif peserta setelah program selesai. Dengan mekanisme ini, peserta terdorong untuk tetap melanjutkan advokasi dan proyek komunitas mereka secara mandiri.

Harum juga mendampingi kelompok kecil dalam merancang proyek berfokus pada isu lokal, seperti pengangguran remaja dan isolasi sosial di kalangan lansia. Proyek-proyek tersebut kemudian dipresentasikan dalam SDG Day dan mendapat dukungan dari pemerintah lokal untuk kemungkinan pengembangan lebih lanjut.

Dampak dan Pembelajaran

Program Youth 4 Impact meninggalkan dampak nyata bagi komunitas Incheon. Peningkatan pemahaman SDGs di kalangan remaja, terbentuknya jejaring advokasi lintas generasi, serta munculnya proyek-proyek berbasis komunitas menjadi hasil yang dapat langsung dirasakan.

Bagi Harum, pengalaman ini memperkaya keterampilan kepemimpinan lintas budaya, fasilitasi workshop, hingga manajemen acara berskala komunitas. Lebih dari itu, ia mengaku semakin percaya diri untuk terjun dalam bidang pembangunan sosial di masa depan.

“Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa menjadi global citizen bukan hanya tentang memahami dunia, tapi juga mengambil peran aktif untuk menciptakan perubahan di komunitas sekitar,” tambah Harum.

Keterlibatan Harum dalam Youth 4 Impact menegaskan posisi AIESEC in UGM sebagai wadah yang mendorong mahasiswa untuk berkontribusi di tingkat global sekaligus membawa pembelajaran kembali ke komunitas lokal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AU
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.