Ketika musim kemarau selesai dan setelah hujan pertama turun, ada hewan yang mulai muncul. Hewan ini akan muncul ketika malam telah tiba. Hewan ini akan mulai berkerumun di cahaya lampu rumah ataupun jalan.
Hewan itu adalah laron. Laron akan muncul ketika suhu dan kelembapan lingkungan meningkat. Lalu, setelah pagi hari biasanya laron akan menghilang dan hanya tersisa sayap-sayapnya.
Apakah Kawan GNFI pernah memikirkan laron ini merupakan serangga jenis apa? Siklus hidupnya seperti apa? Apakah laron dan rayap adalah serangga yang sama? Karena kita tahu bahwa setiap kayu di rumah atau tanah yang banyak rayap, akan memicu banyaknya laron yang keluar di lingkungan setelah hujan dan malam tiba.
Unik Metamorfosis Laron ke Rayap
Sebelum membahas lebih jauh serangga laron, sebaiknya Kawan harus mengetahui arti metamorfosis. Dikutip dari laman mplk.politanikoe.ac.id, metamorfosis merupakan perkembangan dari sebuah serangga mulai dari terbentuknya telur, larva/nimfa menjadi imago (seranagga dewasa) dengan mengalami beberapa tahapan untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.
Ada proses metamorfosis yang mengalami banyak tahapan dan/atau tidak mengalami metamorfosis. Dalam kasus laron ini termasuk ke dalam metamorfosis tidak lengkap (Hemimetabola).
Secara umum, setelah telur menetas menjadi nimfa serangga. Golongan ini akan mengalami beberapa tingkatan. Seperti halnya laron. Laron dewasa akan meninggalkan sayapnya dan mencari lokasi yang cocok untuk melakukan proses kawin atau membentuk koloni baru.
Jika dilihat dari proses metamorfosisinya, laron dewasa adalah bentuk dari rayap bersayap. Dimana nimfa akan bermodifikasi menjadi 3 bagian, yaitu rayap prajurit, rayap pekerja, dan rayap reproduksi.

Metamorfosis Laron. Sumber : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Rayap-jadi-laron.jpg
Dari ketiga bagian rayap itu tidak semuanya menjadi laron. Rayap prajurit bertugas untuk melindungi koloni dan mempertahankan srang dari gangguan lainnya. Sedangkan untuk rayap pekerja memiliki tugas untuk mencari makan, merawat koloni dan membangun sarang.
Selanjutnya ada rayap reproduksi, inilah yang akan menjadi laron dewasa (Alate) yang bersayap dan berkembang. Setelah berkembang dan melakukan proses kawin, laron akan meninggalkan sayapnya dan berubah menjadi raja dan ratu laron dalam koloni baru.
Hubungan Manusia dan Alam dalam Laron-Rayap
Sebagian orang akan merasa terganggu dan risih jika di jalan atau di rumah mucul laron yang sangat banyak. Tak banyak orang rela mematikan semua lampu yang ada di dalam rumah guna untuk mengusir laron dan laron keluar ke jalanan.
Padahal laron ini merupakan fase rayap reproduksi yang memiliki sayap dan akan berkoloni baru. Rayap sendiri memiliki peran penting di alam. Sebagian rayap tinggal di kayu-kayu rumah yang lembab dan sebagian hidup di bawah tanah.
Dikutip dalam jurnal (Trianto, Manap. dkk) menyebutkan bahwa rayap memiliki manfaat penting bagi ekosistem terutama pada bidang tanah. Seperti sebagai dekomposer atau pengurai bahan organik di lingkungan.
Jika di dalam kayu selain kayu tersebut lembab, rayap bisa membantu kayu yang mati atau sisa tumbuhan akan terurai dengan sempurna. Unsur sisa tersebut akan kembali ke tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.
Dari keseluruan proses metamorfosis, laron dan rayap merupakan serangga yang sama dan menjadi bukti bahwa sekecil apapun itu tidak akan sia-sia di alam. Seperti laron yang meninggalkan sayapnya demi membuat kehidupan baru (berupa rayap) dan alam akan memiliki cara yang indah untuk melanjutkan metamorfosisinya. Lalu, menurut Kawan GNFI, laron dulu atau rayap dulu?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News