musamus rumah rayap raksasa di hamparan tanah merauke - News | Good News From Indonesia 2025

Musamus, Rumah Rayap Raksasa di Hamparan Tanah Merauke

Musamus, Rumah Rayap Raksasa di Hamparan Tanah Merauke
images info

Bicara soal keindahan alam Indonesia, memang seolah tiada habisnya. Bahkan jauh di ujung Timur Indonesia, Merauke memiliki kawasan indah dengan "candi-candi" yang dibangun dari gundukan tanah. Tidak hanya satu, tapi ada banyak gundukan serupa candi tersebut di hamparan padang sabana Papua. Ya, itulah musamus, rumah rayap raksasa asal Merauke.

Musamus menjadi sebutan umum bagi rumah-rumah rayap raksasa ini di kalangan masyarakat Merauke. Namun, bagi suku terbesar di Merauke sendiri, suku Marind Anim, rumah rayap ini lebih dikenal dengan nama bomi.

Meskipun ada beberapa orang yang menyebutnya sebagai rumah semut, musamus sejatinya adalah rumah rayap. Mahakarya ini merupakan rumah bagi hewan jenis rayap termite mound dari genus Macrotermes.

Musamus memang unik, bahkan rayap yang tinggal di dalamnya bukanlah rayap rumah yang biasa kita kenal sehari-hari. Umumnya, rayap jenis ini tidak mengganggu dan hidup jauh dari permukiman warga. Mereka dikenal sebagai rayap yang bisa membangun rumah sendiri tanpa harus menumpang dan merusak pada kayu-kayu lain.

Mengutip Mongabay, terdapat 330 spesies rayap di genus Macrotermes tersebar dari Afrika, Asia Tenggara, hingga Australia yang telah tercatat oleh para ahli. Rayap Macrotermes memang dikenal sebagai rayap tanah yang ahli dalam membangun gundukan megah sebagai rumah tempat tinggal.

Rumah Rayap Berukuran Raksasa, Serupa Candi

Bentuk dan teknik pembuatan bisa dibilang cukup unik. Meskipun rayap adalah hewan kecil, rumah yang dibuat oleh rayap jenis Macrotermes ini punya ukuran ratusan kali lipat dari tubuhnya.

Tinggi musamus bisa menjulang hingga 5 meter dengan diameter 2 meter. Bentuk atasnya kerucut serupa stalagmit dalam gua. Warnanya cokelat mengikuti tanah tempat rumah rayap ini berada. Sekilas, gundukan-gundukan tanah ini akan terlihat seperti bangunan candi-candi.

Musamus dibentuk dari bahan dasar pasir kuarsa, tanah liat, dan lumpur. Untuk merekatkannya, digunakan kotoran dan air liur rayap pembuatnya. Bahan-bahan tersebut mampu membentuk istana yang tinggi dan kokoh sehingga tidak mudah hancur meskipun seorang manusia dewasa memanjat.

Andaikan tubuh kita cukup mungil untuk bisa masuk ke dalam rumah tersebut, kita bisa menemukan banyak lorong yang rumit. Lorong tersebut digunakan para rayap sebagai tempat tinggal sekaligus ventilasi untuk menjaga suhu di dalam musamus tetap hangat.

Di lorong-lorong tersebut, rayap akan melindungi diri dari perubahan suhu yang ekstrem. Musamus menjadi tempat tinggal yang aman bagi koloni rayap dari jenis mereka.

Musamus Ajarkan Filosofi Hidup Masyarakat Merauke

Tidak hanya sakadar rumah rayap, sebagai identitas masyarakat Merauke, musamus juga memiliki makna yang dalam.

Mengutip dari Indonesia Kaya, musamus memberikan sebuah filosofi hidup berupa etos kerja yang dipegang oleh masyarakat setempat. Menurut masyarakat Merauke, kerja seyogianya tidak perlu banyak bicara, namun biarlah hasil karya yang membuktikannya.

Musamus muncul di lambang Kabupaten Merauke. Pada lambang tersebut, musamus membentuk tiga tungku dengan empat kelopak mata angin yang dimaknai sebagai "Diam berkarya nyata dalam karya."

Lambang tersebut menggambarkan kerja sama dan keharmonisan dalam mewujudkan cita-cita luhur di antara tiga elemen: pemerintahan, tokoh agama, dan masyarakat. Sementara itu, empat bunga teratai sebagai penjuru mata angin berarti empat suku besar di Merauke.

Selain menjadi lambang kabupaten, keajaiban alam ini juga menjadi nama dan lambang Universitas Musamus di Merauke.

Dengan semua keunikannya, musamus tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Merauke, tetapi juga layak menjadi salah satu destinasi wajib saat menjelajahi Papua.

Musamus bisa ditemukan di belahan dunia lainnya, seperti Australia bagian utara atau savana Afrika. Di Indonesia, musamus bisa dijumpai di Taman Wisata 1.000 Musamus yang berada di Desa Salor Indah, Distrik Kurik. Wilayah ini dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dari pusat Kota Merauke. Terdapat pula musamus di Taman Nasional Wasur yang hanya berjarak 15 menit dari pusat Kota Merauke.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.