Asosiasi Pengusaha Indonesia atau yang disingkat APINDO adalah sebuah membership-based organization yang mewakili dunia usaha di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1952, APINDO telah bertransformasi dari fokus awal pada isu hubungan industrial menjadi representasi yang aktif dalam hampir semua isu strategis terkait aktivitas bisnis dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Organisasi ini berperan sebagai jembatan antara kepentingan pengusaha dengan pemerintah dan pekerja, memainkan peran kunci dalam kelembagaan tripartit (Pemerintah, Pengusaha, dan Pekerja) di tingkat nasional.
Sejarah Singkat dan Evolusi Nama APINDO
APINDO didirikan pada 31 Januari 1952 di hadapan Notaris Raden Meester Soewandi. Organisasi ini awalnya bernama Badan Permusyawaratan Urusan Sosial-Ekonomi Pengusaha Indonesia (PUSPI) dan berbentuk yayasan.
Tujuan utamanya saat itu adalah membela kepentingan dunia usaha terkait masalah ketenagakerjaan. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini mengalami beberapa kali perubahan nama. Pada tahun 1978, PUSPI berganti nama menjadi Perkumpulan Urusan Sosial Ekonomi Pengusaha Seluruh Indonesia.
Perubahan final terjadi pada Munas II PUSPI di Surabaya tahun 1985, di mana organisasi ini secara resmi menggunakan nama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), nama yang dikenal hingga saat ini.
Struktur dan Kepemimpinan
APINDO memiliki struktur organisasi yang luas, terdiri dari Pimpinan Nasional, Pimpinan Regional, dan Anggota Perusahaan.
Jaringan APINDO tersebar di seluruh nusantara, dengan perwakilan di 34 Provinsi melalui Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) serta ratusan APINDO tingkat Kota dan Kabupaten.
Keanggotaan APINDO terdiri dari Anggota Biasa, yaitu perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh, dan Anggota Luar Biasa, yaitu perusahaan berskala Nasional atau Internasional yang terdaftar langsung pada Pimpinan Nasional atau Provinsi.
Sejak Juni 2023, Shinta W. Kamdani terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum APINDO periode 2023–2028, menjadikannya Ketua Umum perempuan pertama APINDO. Kepemimpinan sebelumnya dipegang oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Sofjan Wanandi dan Hariyadi B. Sukamdani.
Peran Kunci dan Program Kerja APINDO
Sebagai representatif dunia usaha, kontribusi APINDO meluas pada isu-isu vital, termasuk advokasi kebijakan strategis, investasi, dan pemberdayaan UMKM.
APINDO memiliki peran vital dalam kelembagaan Tripartit (Pemerintah, Pengusaha, dan Pekerja), di mana perwakilan APINDO aktif duduk di Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional, Dewan Pengupahan Nasional, dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keterlibatan ini memastikan kepentingan pengusaha dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan terkait ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
Di bawah kepemimpinan baru (2023–2028), APINDO fokus pada penguatan SDM & Ketenagakerjaan, pemberdayaan pelaku usaha (khususnya UMKM), dan peningkatan investasi. Selain itu, APINDO juga memiliki sejumlah Program Aksi Unggulan seperti Pengentasan Stunting, Roadmap Perekonomian APINDO, dan UMKM Merdeka.
APINDO juga merupakan anggota aktif di berbagai organisasi pengusaha internasional, memperkuat jejaring dan representasi bisnis Indonesia di kancah global. Organisasi tersebut antara lain The International Organization of Employers (IOE), ASEAN Confederation of Employers (ACE), dan Confederation of Asia-Pacific Employers (CAPE)
Untuk mendukung program kerja dan kepentingan anggotanya, APINDO memiliki unit bisnis seperti International Strategic Partnership Center (ISPC) dan APINDO Training Center (ATC).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News