pengembangan diri mahasiswa analisis kimia menuju dunia kerja - News | Good News From Indonesia 2025

Pengembangan Diri Mahasiswa Analisis Kimia menuju Dunia Kerja

Pengembangan Diri Mahasiswa Analisis Kimia menuju Dunia Kerja
images info

Pengembangan Diri Mahasiswa Analisis Kimia menuju Dunia Kerja


Pengembangan diri merupakan salah satu aspek penting dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa. Aspek ini tidak hanya terbatas pada pencapaian akademis di ruang kuliah dan laboratorium, tetapi juga mencakup kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, pengelolaan diri, serta kesiapan menghadapi dunia kerja.

Bagi mahasiswa semester 7 program studi Analisis Kimia, proses pengembangan diri tidak terjadi secara instan, melainkan melalui berbagai pengalaman yang diperoleh baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.

Selama masa perkuliahan, ketertarikan untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak menjadi salah satu sarana penguatan pemahaman terhadap ilmu analisis kimia sekaligus membuka peluang dalam memperluas relasi akademik maupun profesional.

Keterampilan komunikasi yang diasah di lingkungan kampus berkontribusi pada peningkatan rasa percaya diri dalam berdiskusi, bertukar pikiran, dan membangun jejaring. Pemanfaatan platform digital seperti LinkedIn turut menjadi sarana pengembangan diri dalam memperluas koneksi, mempelajari personal branding, serta memahami peluang karier di bidang kimia.

Aktivitas ini merupakan bentuk pembelajaran tambahan di luar mata kuliah formal yang sangat relevan dengan persiapan menuju dunia kerja.

Baiti (2017) menegaskan bahwa mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas agar mampu bersaing dengan lulusan lainnya, sementara Gunawan (2020) menyatakan bahwa kesiapan kerja harus dipersiapkan sejak sebelum kelulusan agar dapat menghadapi persaingan ketenagakerjaan.

baca juga

Selain aspek komunikasi, pengembangan diri juga ditunjang dengan aktivitas olahraga yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga melatih kedisiplinan, konsistensi, dan daya tahan.

Kebiasaan berolahraga membantu pengelolaan waktu secara lebih efektif serta menjaga konsentrasi ketika menghadapi aktivitas laboratorium yang membutuhkan ketelitian tinggi. Dengan demikian, olahraga menjadi bagian integral dari proses pengembangan diri yang mendukung kesiapan fisik maupun mental dalam menjalani perkuliahan dan praktik kerja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Februari 2020, jumlah pengangguran meningkat sebanyak 60 ribu orang sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,99% (Fatimah et al. 2022).

Kondisi ini menegaskan pentingnya kesiapan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan multinasional bidang farmasi, khususnya pada departemen Quality Control (QC), menjadi salah satu pengalaman yang signifikan.

Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa berkesempatan mempelajari bagaimana obat dan vitamin dianalisis sesuai standar mutu, serta memahami sistem kerja industri farmasi.

Pengalaman tersebut memungkinkan keterhubungan antara teori yang diperoleh di kampus dengan praktik nyata di industri, sekaligus memberikan pemahaman mengenai pentingnya regulasi, standar kualitas, dan kerja sama tim dalam menjamin keamanan serta efektivitas produk farmasi.

Commonwealth Work Readiness Skills (Makki et al. 2015) mengelompokkan faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja ke dalam tiga bagian, yaitu kualitas pribadi dan keterampilan sosial, pengetahuan serta keterampilan profesional, serta pengetahuan dan keterampilan teknologi.

Kualitas pribadi dan keterampilan sosial mencakup sikap kerja yang baik, integritas, kemampuan bekerja sama, representasi diri, kesadaran akan keragaman, serta kreativitas dalam menyelesaikan masalah.

baca juga

Pengetahuan dan keterampilan profesional mencakup kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan, berpikir kritis, keselamatan dan kesehatan kerja, pemahaman terhadap sistem organisasi, serta pembelajaran sepanjang hayat. Sementara itu, keterampilan teknologi mencakup penguasaan teknologi relevan, pemanfaatan teknologi informasi, sistem keamanan, hingga telekomunikasi.

Secara keseluruhan, proses pengembangan diri mahasiswa Analisis Kimia dapat dilihat melalui berbagai dimensi, mulai dari penguatan kemampuan komunikasi, perluasan jaringan, kedisiplinan fisik melalui olahraga, hingga penerapan ilmu di dunia industri.

Setiap pengalaman yang diperoleh menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan karier di masa depan, khususnya di bidang analisis kimia. Pengembangan diri merupakan perjalanan berkelanjutan yang secara konsisten membentuk kesiapan mahasiswa sebagai calon profesional di dunia kerja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.