Riuh ramai ibu kota seakan tak pernah padam. Dari pagi sampai bertemu pagi lagi, Jakarta seakan tak pernah ‘mati’.
Entah berapa ribu gedung megah yang berdiri di sana dan menampung jutaan manusia yang berambisi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Jakarta, dalam hal ini memiliki peran penting dalam denyut perekonomian Indonesia.
Banyak orang mengadu nasib di sana. Aktivitas di tiap sudut kota pun selalu padat, seakan tidak ada sudut tenang.
Akan tetapi, di sekitar kawasan bisnis dan residensial premium, tepatnya di area Kuningan-Setiabudi, Jakarta Selatan, ada sebuah jalan yang bukan menjadi jalan utama, tetapi padat. Adalah Jalan Karet Pedurenan, ruas jalan yang tak mewah, tetapi tetap hidup menyangga aktivitas ibu kota Jakarta.
Ada Apa di Jalan Karet Pedurenan?
Terletak di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jalan Karet Pedurenan membentang lurus kurang lebih sepanjang 1,2 km hingga Jalan Pedurenan Mesjid Raya. Jalan ini memang berdekatan di kawasan bisnis, sehingga banyak ditempati oleh pekerja kantoran.
Konon, dikatakan bahwa Jalan Karet Pedurenan dulunya dipenuhi dengan pabrik-pabrik konveksi. Ada aliran sungai yang mengalir di sana. Namun, kemudian digusur.
Di sepanjang Jalan Karet Pedurenan, Kawan bisa menemukan banyak indekos yang disewakan oleh mpu-nya rumah. Kos dengan berbagai fasilitas, mulai dari yang harga yang terjangkau untuk ukuran di ibu kota sampai dengan yang bertarif cukup tinggi bisa ditemukan di sini.
Area jalannya tidak terlalu lebar, cukup untuk dilewati kendaraan roda empat dari dua sisi berlawanan. Selain itu, jalan ini juga ramai. Di waktu padat, jalanannya menjadi ramai dilintasi kendaraan.
Karena merupakan salah satu kawasan padat penduduk, banyak pedagang yang menjajakan jualannya, mulai dari makanan berat, camilan, dan minuman-minuman. Ada juga toko-toko ritel yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Klinik kecantikan, apotek, dan dokter gigi melengkapi area Jalan Karet Pedurenan. Kafe, penatu, tukang pangkas rambut, homestay, sampai toko sepatu bisa dijumpai di sini.
Tak luput, ada juga Yayasan Daarul Uluum Al-Islamiyah yang berlokasi di Jalan Karet Pedurenan Raya No. 53. Yayasan ini sudah berdiri sejak tahun 1976 dan menempati tanah wakaf seluas kurang lebih 1.000 meter.
Sebenarnya tak ada yang betul-betul spesial dari jalanan ini. Namun, letaknya yang berada di jantung kawasan bisnis menawarkan kombinasi unik antara hunian dan perkantoran yang padat.
Kawan tidak akan menemukan gedung tinggi di sini. Alih-alih gedung bertingkat seperti di jalan lain, tempat ini terkesan lebih ‘manusiawi’ karena didominasi oleh rumah dan kos.
Di sekitar Jalan Karet Pedurenan, ada beberapa opsi transportasi umum (transum) yang cukup mudah diakses, seperti bus TransJakarta di Halte Karet Kuningan. Selain itu, kawasan ini juga sangat dekat dengan berbagai tempat penting dan ramai, salah satunya Mega Kuningan yang merupakan area bisnis dan diplomatik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
