Siapa bilang batik hanya berasal dari Solo, Pekalongan, dan Jepara? Eits, jangan salah! Gresik juga punya batik khas yang gak kalah eksis, lo!
Meskipun masyhur dikenal sebagai kota industri, Gresik juga memiliki warisan tradisi yang istimewa. Kalau biasanya batik menonjolkan motif bunga atau parang, lain halnya dengan batik Damar Kurung khas Gresik.
Melalui peselok batik Damar Kurung, Gresik seakan ingin bercerita bahwa di balik hiruk-pikuk kota industri dan pelabuhan, masih ada cahaya budaya yang lembut dan penuh makna.
Jadi penasaran, kan, kenapa batik ini begitu istimewa? Yuk, kita selami kisahnya!
Mengenal Batik Damar Kurung, Cerita dalam Kain dari Gresik
Mungkin beberapa dari Kawan GNFI sudah tidak asing lagi dengan kebudayaan Damar Kurung. Damar Kurung merupakan lentera berbentuk persegi dengan bagian atas menyerupai mahkota.
Setiap sisi Damar Kurung dihiasi dengan lukisan ciamik bernuansa budaya. Bukan sembarang lukisan, Damar Kurung mencerminkan potret kehidupan masyarakat Gresik sehingga memancarkan kilau hangat dan penuh cinta.
Lukisan Damar Kurung mengandung tujuan dan makna kehidupan manusia. Secara khusus, lukisan ini ditujukan kepada mereka yang ada di dunia ini agar lebih menghargai dan berpegang teguh pada tradisi.
Asal-usul Damar Kurung
Melansir laman Disparekrafbudpora Kabupaten Gresik, konon katanya, damar kurung merupakan evolusi dari Wayang Beber, seni bercerita kuno Jawa. Gaya lukisnya juga kental dengan sentuhan spiritual masa Sunan Prapen, tokoh penting penyebaran Islam di Gresik.
Seiring waktu, Damar Kurung pun tumbuh menjadi gaya seni khas dengan narasi sederhana, jujur, dan menyiratkan makna.
Tradisi ini kemudian diwariskan turun-temurun hingga akhirnya dilestarikan oleh Ibu Masmundari. Ia merupakan seniman legendaris asal Gresik yang dikenal sebagai pelukis Damar Kurung terakhir.
Berkatnya, karya Damar Kurung tetap hidup dan menginspirasi seni modern, termasuk menginspirasi batik Damar Kurung yang kita kenal sekarang.
Meskipun pada awalnya Damar Kurung hanya digunakan sebagai sarana penerangan pada zaman dahulu, kini Damar Kurung telah menjadi kebudayaan Gresik yang diabadikan menjadi batik dengan motif ciri khas kota ini.
Keindahan dan kisah yang terpancar dari lukisan Damar Kurung rupanya menginspirasi para perajin batik Gresik. Meskipun Gresik tidak dikenal sebagai kota baik, semangat kreatif masyarakatnya melahirkan karya yang tak kalah memikat.
Lewat sentuhan kreatif para pembatik Gresik, batik Damar Kurung kini menghadirkan keindahan motif sekaligus cerita rakyat Gresik dalam setiap goresannya.
Filosofi Batik Damar Kurung
Bagi sebagian orang, batik hanyalah motif di atas kain. Namun, jangan salah, Kawan. Bagi masyarakat Gresik, motif batik Damar Kurung merupakan simbol yang mencerminkan kisah, harapan, dan kehidupan masyarakat Gresik yang tak pernah padam.
Kata damar berarti 'lentera' dan kurung berarti 'pelindungnya'. Dapat diartikan bahwa damar kurung adalah lentera yang menyala di dalam kurungan bambu—simbol dari semangat, doa, dan harapan manusia.
Gaya lukisnya yang “naif” (seperti gambar anak-anak) mencerminkan kejujuran, kepolosan, dan kesederhanaan hidup.
Menariknya, Damar Kurung sering digunakan dalam acara menyambut Ramadan atau Lebaran Ketupat sehingga mengandung nilai spiritual dan hubungan sosial yang kuat. Lebih jauh lagi, ketika diterapkan ke batik, makna ini tetap terasa sebagai pengingat manusia untuk hidup seimbang antara ibadah dan hubungan sosial.
Melalui batik Damar Kurung, Gresik membuktikan bahwa kreativitas bisa berasal dari mana pun. Mewariskan dari tradisi, batik Damar Kurung menciptakan karya yang terus menerangi budaya dan menyalakan kembali semangat masyarakat untuk mencintai warisan leluhur.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News