Ketika banyak orang memandang kemajuan ekonomi hanya dari gedung-gedung tinggi dan kawasan industri, ada kisah lain yang tumbuh pelan tapi pasti, di pelosok negeri dari kisah tentang desa-desa yang bakit melalui sinergi antara masyarakat dan Astra. Proram Desa Sejahter Astra bukan sekedar insiatif sosial perusahaan, melainkan gerakan kolektif yang menyalakan semangat ekonomi inklusif, yaitu pembangunan yang melibatkan semua pihak, dari petani hingga pelaku usaha kecil, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.
Berdasarkan data Desa Sejahtera Astra 2025, lebih dari 300 desa di 34 provinsi kini menjadi bagian dari jaringan Desa Sejahtera Astra. Dari Nias Utara dengan potensi kelapa dan turunannya, hingga Kuta Kartanegara dengan inovasi biomassa sawit, setiap daerah memiliki kisah perjuangan dan adaptasi ekonomi yang unik. Di Jawa Timur, misalnya Desa Kranggan dan Miji di Mojokerto berhasil mengubah hasil panen ikan lele menjadi beragam produk olahan bernilai tambah seperti abon, sambal, dan stik lele. Keberhasilan ini membuktikan bahwa potensi desa mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lokal jika dikelola inovatif dan berkelanjutan.
Pilar utama dari ekonomi inklusif adalah kemandirian. Di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Astra mendorong masyarakat memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti biomassa, biogas, pakan ternak, bahan kosmetik, dan dupa. Inovasi tersebut tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, khususnya bagi perempuan dan generasi muda yang kini terlibat dalam rantai produksi berkelanjutan. Sementara itu, di Sumatera Barat, Desa Simarosok di Kabupaten Agam menjadi contoh keberhasilan diversifikasi ekonomi lokal. Melalui pendampingan Astra, Masyarakat setempat mengembangkan kopi robusta dan arabika, minuman botanikal, serta gula tebu yang kini menjadi produk unggulan daerah. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara modal sosial masyarakat dan dukungan korporasi dapat menciptakan siklus ekonomi yang berkeadilan, mandiri, dan berkelanjutan.
Menumbuhkan ekonomi inklusif bukan hanya tentang angka PDB atau volume ekspor, melainkan bagaimana setiap individu di desa merasakan manfaat nyata dari pembangunan. melalui program Desa Sejahtera Astra, Astra memberikan pelatihan manajamen usaha, literasi keuangan, hingga pendampingan digital marketing bagi UMKM desa. Langkah ini membantu pelaku usaha desa untuk bertahan sekaligus bertransformasi di tengah era digital. Contohnya terlihat di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana kolaborasi Astra dan masyarakat setempat melalui pengembangan sektor wisata, kriya, dan budaya telah melahirkan sumber ekonomi baru yang berbasis kreativitas lokal. Nilai budaya dan potensi parawisata desa diangkat menjadi kekuatan ekonomi kreatif, menjadikan masyarakat bukan hanya penerima manfaat. tetapi juga penggerak utama dalam proses pembangunan ekonomi daerah.
Tidak hanya itu di Desa Sejahtera Astra, Astra juga memperluas dampaknya melalui program Kampung Berseri Astra sebagai konsep pengembangan berbasis komunitas yang menyinergikan empat pilar kesejahteraan yaitu, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Dari Kampung Berseri Astra Telaga Murni di Bekasi hingga Kampung Berseri Astra Kanreapia di Gowa, setiap kampung tumbuh menjadi ekosistem sosial-ekonomi yang hidup dan berdaya. Di Kampung Berseri Astra Kanrepia, masyarakat bersama Astra mengembangkan pertanian hortikultura terpadu yang dipadukan dengan ekowisata edukatif, menghasilkan peningkatan pendapatan sekaligus kesadaran ekologis. Hal ini serupa juga terjadi di Kampung Berseri Astra Cidadap, Bandung Barat, di mana warga mengembangkan ecovillage berbasis ekonomi sirkular yang bermanfaat untuk limbah rumah tangga menjadi pupuk organik dan kompos bernilai jual.
Upaya tersebut menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak harus eksklusif bagi kota-kota besar. Astra melalui Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra telah membuktiksn bahwa ekonomi kerakyatan dapat berjalan berdampingan dengan prinsip berkelanjutan. Masyarakat desa diberdayakan menjadi pelaku utama perubahan, sementara Astra berperan sebagai mitra yang menyediakan pengetahuan, akses pasar, dan teknologi. Di tengah tantangan global seperti digitalisasi, perubahan iklim, dan ketimpangan sosial, model pembangunan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kesejahteraan dapat tumbuh dari akar rumput. Ketika desa memiliki daya saing dan produktivitas tinggi, maka fondasi perekonomian nasional pun menjadi lebih kuat.
Kawan GNFI, kisah Desa Sejahtera Astra adalah bukti bahwa inklusivitas ekonomi bukan sekadar slogan, tetapi realitas yang tumbuh dari kerja keras, kolaborasi, dan kepercayaan. Dari tangan-tangan masyarakat yang bekerja dengan semangat dan dukungan sinergis dari dunia usaha, lahirlah ekonomi yang berdaya dan berkeadilan. Karena sejatinya, membangun Indonesia sejahtera tidak cukup hanya dengan kebijakan dari atas, melainkan dengan menyalakan harapan dari bawah untuk desa dan rakyatnya sendiri. Mari terus dukung langkah kecil yang membawa dampak besar ini, karena setiap langkah menuju desa mandiri adalah langkah menuju Indonesia yang lebih maju dan berdaya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
