Kevin Gani memiliki keinginan untuk menyelamatkan Sisa makanan menjadi hidangan utama. Sisa makanan yang masih layak dikonsumsi disulap oleh Kevin dan rekan-rekannya menjadi sepiring berkah yang lezat nan bergizi dari ujung ke ujung. Piring-piring yang dibawa masyarakat saat mengantri rapi, terisi penuh dengan membawa sejuta senyuman dan bernilai keberkahan.
Berbagi makanan yang dilakukan Kevin Gani adalah salah satu misinya menjalani Garda Pangan dalam mengentaskan sampah makanan. Hasil sulapan sisa makanan yang akan berakhir menjadi sampah ini membawanya meraih penghargaan apresiasi SATU Indonesia Award 2024 di bidang lingkungan.
Awal Mula Garda Pangan Terlahir
Kevin berbagi cerita, bahwa sampah makanan yang diambil dari rumah-rumah warga tidak ada proses pemilahan di TPS, melainkan langsung dibawa ke TPA. Limba yang tidak diolah hingga mencemari lingkungan Indonesia.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, di antara sampah-sampah lain yang ditemukan, 40% sampah makanan mendominasi TPA. Lebih banyak dari sampah plastik dan kayu. Sampah makanan tersebut telah membawa nama Indonesia menjadi peraih peringkat kedua di antara negara-negara yang tergabung G20 sebagai negara penghasil sisa makanan terbesar di dunia, versi The Economist Intelligence Unit di tahun 2022. Namun, sebanyak 19 juta jiwa Indonesia masih banyak yang kesulitan mendapatkan akses pangan yang layak.
Sampah makanan yang menumpuk perlahan-lahan menghasilkan gas metana. Gas yang tercipta dari hasil aktivitas mikroorganisme yang menghasil metanogenesis. Salah satu gas yang juga dapat merusak lapisan ozon bumi dan 23 kali lebih berbahaya dari karbon dioksida. Serta, gas metana menjadi bagian dari pemicu global warming terjadi. Akibat dari penumpukan sampah makanan di TPA pun memicu tragedi besar di Indonesia.
Pada tahun 2005, TPA Leuwigajah meledak akibat akumulasi gas metana yang menumpuk dari sisa makanan yang berakhir menjadi limbah. Ribuan ton sampah yang menumpuk di TPA Kota Cimahi, Jawa Barat itu longsor dan menyapu dua desa seketika. Insiden ini disebut salah satu insiden terbesar di Indonesia.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dipicu oleh sisa makanan yang berakhir menjadi sampah, berdirilah Yayasan Garda Pangan di bulan Juni tahun 2017.
Misi yang Dijalankan Garda Pangan
Sebagai social enterprise, Garda pangan memiliki dua fokus besar, yakni mengurangi sampah makanan di Indonesia menyalurkan pangan kepada para masyarakat pra-sejahtera. Food bank ini juga menjalani kegiatan-kegiatan non-profit dan bisnis unit untuk membiayai operasional Yayasan Garda Pangan.
Program utama yang Kevin Gani jalani bersama rekan-rekannya adalah Food Rescue. Sebagaimana program ini memang berfokus menyelamatkan sisa makanan yang masih layak dikonsumsi dan bekerjasama dengan sektor hospitality. Misalnya saja hotel, bakery, supermarket, dan sebagainya. Makanan-makanan tersebut adalah ugly produce, makanan yang disortir sebab faktor memilah barang berkualitas makanan tinggi. Sehingga, makanan yang terbuang pun cukup tinggi.
Tidak hanya melalui perusahaan di sektor hospitality, Food Rescue juga menyelamatkan sisa makanan dari acara-acara pernikahan hingga sunatan. Pernah pada suatu hari, Kevin selaku Ketua Yayasan Garda Pangan dan rekan-rekannya dapat menyelamatkan makanan di suatu acara pernikahan hingga 600 porsi makanan. Melalui program ini, Kevin menyalurkan makanan melalui kebaikan kepada masyarakat sekitar.
Garda Pangan juga menjemput sayur mayur dari perkebunan bernama Gleaning. Program ini merupakan penyelamatan hasil panen sayur para petani yang masih layak untuk dikonsumsi atau diolah menjadi bahan makanan bernilai gizi. Kevin Gani dalam proses penjemputan bahan makanan membuka kesempatan para relawan yang ingin berkontribusi dalam penyelamatan sampah makanan.
Salah satu program lainnya yang melibatkan hewan ialah program mengurai sisa makanan dengan BSF (black soldier fly). Program biokonversi maggot yang akan mengkonsumsi sisa-sisa makanan yang tak layak dimakan. Nantinya, maggot dapat menjadi sumber pakan ternak. Garda Pangan membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin mengadopsi maggot untuk mengurai limbah di rumah.
Hadirnya Garda Pangan menjadi salah satu bukti bila sampah makanan dapat diatasi melalui program-program berkelanjutan yang bermanfaat. Tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tetapi menyelamatkan lingkungan dari pencemaran sampah makanan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News