kayu kaboa sancang legenda manfaat mistis dan harga gelang asli - News | Good News From Indonesia 2025

Kayu Kaboa Sancang: Legenda, Manfaat Mistis, dan Harga Gelang Asli

Kayu Kaboa Sancang: Legenda, Manfaat Mistis, dan Harga Gelang Asli
images info

Kayu Kaboa Sancang: Legenda, Manfaat Mistis, dan Harga Gelang Asli


Kayu Kaboa mungkin kurang familiar di kalangan masyarakat dibanding jenis kayu lainnya. Berasal dari pohon kaboa, kayu kaboa merupakan jenis tanaman mangrove endemik yang kabarnya hanya tumbuh di wilayah Leuweung Sancang, Kabupaten Garut. 

Selain keberadaannya yang langka, Kayu Kaboa yang konon katanya identik dengan sosok raja Padjajaran Prabu Siliwangi semakin menambah kesan unik dan mistis dari kayu ini. Penasaran dengan legenda dan manfaat spiritual di balik kayu kaboa? Berikut penjelasannya. 

Seluk Beluk Kayu Kaboa

Melansir Infogarut dan Pikiran Rakyat, Kayu Kaboa atau Dipterocarpus gracilis mempunyai ciri khas bentuk pohon yang kecil dan tumbuh berkelompok seperti bambu. Kayu ini dikenal memiliki serat unik serta aroma dan tekstur yang khas. Oleh karena itu, kayu Kaboa kerap dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan hingga pusaka. 

Sebagaimana disinggung sebelumnya, kayu Kaboa hanya bisa ditemukan di kawasan Leuweung (Hutan) Sancang, Garut Selatan, Jawa Barat. Berbeda dengan jenis tanaman lainnya, pohon Kaboa hanya mampu tumbuh di tengah kondisi lingkungan dengan area rawa dan bibir pantai yang berair asin. Habitat khusus inilah yang membuat pohon Kaboa jarang ditemukan di wilayah lainnya. 

Mengutip dari Warisan Budaya Nusantara, fakta unik lainnya dari pohon kayu Kaboa adalah ukuran kayunya yang tidak pernah melebihi ukuran betis manusia, meski usianya sudah tua sekalipun. Tumbuh bergerombol di satu area, kayu Kaboa umumnya terletak sekitar 500 meter dari bibir pantai di bawah air laut yang berombak dengan akar yang merambat kuat di atas karang laut. 

Legenda dan Mitos 

Keunikan kayu Kaboa tidak hanya terletak pada habitatnya saja, melainkan juga legenda dan mitos dibaliknya. Menurut legenda masyarakat setempat, kayu Kaboa konon katanya tumbuh dari tongkat sang raja Padjajaran Prabu Siliwangi, yang ditancapkan di tanah sesaat sebelum sang raja menghilang secara gaib. 

Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa setiap ruas pohon kayu Kaboa didiami oleh sosok harimau gaib atau Maung Sancang yang merupakan penjaga hutan sekaligus pelindung bagi siapa saja yang menyimpan atau memelihara kayu kaboa. Karena itulah, kayu Kaboa dianggap sarat akan manfaat spiritual yang dapat mendatangkan keberuntungan serta melindungi pemiliknya dari gangguan gaib. 

Manfaat Kayu Kaboa

Terlepas dari mitos dan manfaat mistis yang dikandungnya, kayu Kaboa juga mempunyai nilai ekonomis sebagai bahan utama aneka kerajinan dan konstruksi. Berikut beberapa manfaat lain dari kayu Kaboa yang dirangkum dari Sukabumiupdate.com:

  • Furnitur: kayu Kaboa kerap disulap menjadi berbagai furnitur indoor bernuansa etnik mulai dari kursi, meja, tempat tidur, hingga lemari. 
  • Pernak-pernik: Karakteristik serat kayu Kaboa yang khas dengan permukaan yang baik untuk diukir menjadikan kayu ini digunakan dalam pembuatan aneka aksesori seperti gelang, tongkat, tasbih, jimat, cincin, hiasan dinding, bingkai foto serta produk-produk seni tangan bernilai tinggi lainnya. Sebuah gelang kayu Kaboa asli bahkan bisa dihargai mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 100.000. 
  • Konstruksi: Meski terbatas, kayu Kaboa juga dapat diolah menjadi balok atau struktur kayu lainnya yang bermanfaat untuk komponen konstruksi. 
  • Panel dinding: Terakhir, kayu Kaboa dengan nilai estetika alaminya dapat dimanfaatkan sebagai panel dinding untuk interior rumah. 

Kayu Kaboa sebagai pohon kayu langka dari Garut merupakan simbol budaya tersendiri dari Hutan Sancang. Disamping segala kekuatan magisnya, sudah semestinya tanaman endemik ini dilindungi dan dimanfaatkan seperlunya dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian agar eksistensinya tetap terjaga. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Fathia Ariana lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Fathia Ariana.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.