Matahari kembali muncul di ufuk timur, menandakan pagi hari menyapa warga Desa Golo Sepang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Para nelayan sudah terlihat memeriksa hasil tangkapan perangkap mereka di tambak. Capit-capit kepiting bakau terlihat, menandakan hasil panen kali ini cukup baik.
Di desa pesisir ini, kepiting bakau bukan sekadar binatang. Mereka adalah sumber pundi-pundi uang untuk menyongsong kehidupan. Dulu, kepiting bakau justru hanya sebatas hasil tangkapan tambahan saja. Nelayan Golo Sepang hanya menemukannya di sela-sela hutan mangrove. Para kepiting ini hidup di sana.
Semakin bertambahnya waktu, permintaan kepiting semakin besar. Tentu para nelayan tidak akan melewatkan kesempatan ini. Keinginan mereka untuk menghasilkan banyaknya kepiting muncul. Peluang mereka untuk memutar roda ekonomi semakin besar.
Kepiting Bakau dan Golo Sepang
Desa Golo Sepang terletak di daerah timur laut Pulau Flores. Tempatnya tepat bersebelahan dengan Laut Flores di sisi utara. Tak heran apabila tanaman bakau tumbuh subur. Di sela-sela akarnya berbagai jenis hewan hidup dengan tenang, termasuk siput, kerang, dan kepiting.
Kepiting bakau pada awalnya bukanlah tangkapan utama para nelayan. Mereka menjualnya di pasar dengan harga seadanya, tanpa banyak pengolahan dan rencana jangka panjang. Siapa sangka ternyata kepiting ini disukai banyak kalangan dan permintaannya semakin bertambah.
Di balik cangkangnya yang keras, tersimpan daging yang empuk ditambah perpaduan rasa manis dan gurih. Tak heran banyak penggemarnya untuk hewan laut satu ini.
Bertambahnya permintaan, sama dengan terbukanya peluang nelayan Golo Sepang meraup pundi-pundi rezeki. Metode budi daya untuk menghasilkan kepiting dalam jumlah banyak pun dilakukan. Kepiting bakau kini bagaikan permata dari pesisir untuk warga Golo Sepang.
Transformasi Budi Daya Kepiting Bakau
Untuk memenuhi permintaan pasar, cara mendapatkan kepiting bakau juga harus diubah dengan metode dan sistem yang lebih efisien. Dari sini lah teknik budi daya kepiting bakau mulai dilakukan.
Melihat semangat warga Golo Sepang membudidayakan kepiting bakau, PT Astra International Tbk pun tertarik untuk membina masyarakat. PT Astra melakukannya melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) memiliki peran penting dalam membina para nelayan. Berbagai program pembinaan seperti teknik budi daya, teknik pembuatan keramba, perbaikan tambak, dan mentalitas dasar diberikan kepada para nelayan.
Selain itu, Golo Sepang juga menjadi bagian dari program Desa Sejahtera Astra (DSA). Program ini merupakan bagian dari upaya tanggung jawab sosial perusahaan untuk turut mengembangkan suatu komunitas melalui potensi daerah masing-masing.
Dulu, nelayan penangkap kepiting menggunakan alat seadanya dan mencari di antara akar bakau. Kurang efisiennya sistem ini, ditambah isu lingkungan dengan banyaknya penebangan bakau hingga hutan mangrove berkurang, sistem budi daya tambak, keramba, dan crab box pun diperkenalkan kepada masyarakat.
Sebuah koperasi, Koperasi Rumah Biru Sejahtera namanya, menjadi wadah dalam budi daya tambak kepiting bakau. Ada tiga jenis nelayan yang masuk menjadi anggotanya, yaitu nelayan pengumpul bibit kepiting, nelayan penangkap kepiting, dan nelayan pemilik lahan.
Disebutkan bahwa pembuatan tambak berasal dari lahan tidur, bekas sawah nelayan. Melalui sistem ini juga, lahan yang awalnya hanya dibiarkan saja dapat dimanfaatkan.
Transformasi ini membawa sinar harapan baru bagi para nelayan. Pendapatan mereka mengalami kenaikan, lahan tidur dapat dimanfaatkan, serta membuka peluang usaha baru untuk masyarakat sekitar.
Harga jual kepiting Golo Sepang pun meningkat. Pada tahun 2023, harga jual meningkat hingga 100% per kg, produktivitas meningkat mencapai 172%, dan omzet UMKM nelayan kepiting meningkat mencapai 95%. Bahkan, kepiting dari Golo Sepang ini menjadi pemasok utama ke Labuan Bajo, salah satu wisata terkenal sampai mancanegara di Indonesia.
Kemajuan perekonomian nelayan kepiting di Golo Sepang bukanlah hal yang terjadi secara instan. Adanya peluang juga harus diiringi dengan semangat dan perubahan mentalitas. Seperti warga Golo Sepang, mereka juga mempunyai semangat tinggi untuk menggapai rezeki dari potensi lokalnya.