Di antara beragam rempah dan hasil bumi Nusantara, kopi menempati tempat istimewa di hati banyak orang. Aromanya yang khas dan rasanya yang kaya membuat kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga medium kebersamaan dan simbol produktivitas bagi masyarakat Indonesia. Sebagaimana yang dibuktikan pada Desa Megamendung, yang menjadikan kopi sebagai komoditas andalan sekaligus identitas lokal.
Sebagian besar kopi yang dihasilkan berasal dari varietas kopi robusta, sub-spesies Coffea canephora, yaitu Coffea canephora var. Robusta, yang dihasilkan dari hutan Paseban (1.389 mdpl), hutan-hutan di kaki Gunung Gedogan (1.688 mdpl), dan hutan pegunungan lainnya yang di kawasan Desa Megamendung dengan model penanaman agroforestri. Sedangkan sebagian yang lainnya adalah varietas kopi arabika.
Model Penanaman Agroforestri
Agroforestri, atau yang biasa disebut wanatani, menjadi pola utama dalam pengelolaan kebun kopi di Megamendung. Dikutip dari laman paseban.co.id, para petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menanam kopi di bawah naungan pepohonan hutan, berbeda dengan pola perkebunan kopi konvensional yang umumnya dibudidayakan di lahan milik masyarakat.
Hal ini dilakukan karena kopi yang tumbuh di bawah naungan pepohonan memiliki ketahanan lebih baik dalam jangka panjang, sehingga keberadaan tanaman penaung membantu menjaga suhu dan kelembapan, memperlambat proses pematangan buah, serta mengurangi risiko kerusakan akar dan daun akibat paparan matahari berlebih.
Hasilnya, produksi kopi menjadi lebih stabil, sementara kualitas bijinya tetap terjaga. Sistem pengelolaan semacam ini mendapat pengakuannya dalam kancah internasional, dengan sebutan CBFM (Community Base Forest Management) dan kian dijadikan solusi yang dapat mendorong produksi kopi secara massal oleh petani setempat.
Dari Megamendung ke Pasar Digital
Melalui BUMDes Megamendung Jaya, biji kopi hasil panen warga kini dikumpulkan dan dipasarkan dengan merek “Kopi Megamendung”. Penjualannya tak lagi terbatas pada pasar lokal — produk ini telah merambah platform digital seperti Tokopedia, Shopee, dan berbagai marketplace lainnya. BUMDes juga mengelola gerai kopi “Rasio Kopi” di Wisma Bina Warga, yang menjadi etalase produk unggulan desa serta wadah pelatihan bagi pelaku UMKM lokal.
Program pemberdayaan ini bahkan didukung oleh inisiatif UMKM Jabar Go Digital, hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Shopee, untuk membantu pelaku usaha kecil masuk ke pasar daring.
Sebelumnya, kopi dari Megamendung hanya dijual dalam bentuk buah mentah (cherry coffee) kepada pengepul dengan harga rendah. Namun kini, sebagian petani sudah mampu mengelola pasca panen sendiri — mulai dari penyangraian, pengemasan, hingga penjualan langsung. Langkah ini memberi nilai tambah bagi hasil kebun dan membuka peluang kerja baru di desa.
Agrowisata Tematik Kopi Megamendung
Megamendung bukan hanya dikenal karena cita rasa kopinya yang khas, tetapi juga karena cara unik mereka memperkenalkan kopi kepada dunia: melalui wisata tematik kopi.
Konsep ini menghadirkan pengalaman menyeluruh dari hulu ke hilir — mulai dari kebun hingga secangkir kopi. Wisatawan diajak memahami proses agroindustri kopi dengan memadukan unsur edukasi, ekologi, dan pariwisata dalam satu paket kegiatan yang menyenangkan.
Di kawasan hutan pegunungan yang sejuk, para pengunjung dapat menjelajahi lanskap agrowisata tematik kopi yang dirancang sinergis antara alam, hutan, dan aktivitas pertanian. Tak hanya menikmati pemandangan hijau dan aroma khas kopi yang baru disangrai, wisatawan juga bisa ikut serta dalam proses pembibitan, panen, hingga mencicipi hasil seduhan kopi di tengah rindangnya pepohonan tempat kopi itu tumbuh.
Kisah Megamendung bukan hanya tentang kopi, tetapi tentang perubahan cara pandang. Bahwa desa bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang untuk berkreasi, berdaya, dan menebar inspirasi. Di setiap biji kopi yang disangrai, tersimpan kerja keras para petani dan mimpi akan masa depan desa yang mandiri. Melalui kopi, Megamendung kini bukan hanya nama di peta — ia adalah cerita tentang bagaimana manusia bersinergi dengan alam dalam membawa perubahan yang bermakna untuk mencapai desa yang sejahtera.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News