5 oktober hari guru sedunia 2025 tema hingga sejarah peringatannya - News | Good News From Indonesia 2025

5 Oktober Hari Guru Sedunia 2025, Tema hingga Sejarah Peringatannya

5 Oktober Hari Guru Sedunia 2025, Tema hingga Sejarah Peringatannya
images info

5 Oktober Hari Guru Sedunia 2025, Tema hingga Sejarah Peringatannya


Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober sebagai bentuk penghormatan kepada para guru di seluruh dunia. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga refleksi global tentang bagaimana peran guru begitu penting dalam membentuk generasi masa depan.

Peringatan ini setiap tahun mengangkat tema yang berbeda untuk menegaskan tantangan sekaligus harapan bagi profesi guru di dunia. Lantas, bagaimana tema Hari Guru Sedunia 2025? Apa perbedaan dengan Hari Guru Nasional di Indonesia?

Tema Hari Guru Sedunia 2025

Hari Guru Sedunia 2025 mengusung tema “Recasting teaching as a collaborative profession” atau “Menata ulang profesi guru sebagai profesi kolaboratif.” Tema ini menekankan pentingnya kerja sama antar-guru, antar-lembaga pendidikan, dan dengan berbagai pihak lain untuk memperkuat peran guru dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.

Dalam Pesan Bersama Hari Guru Sedunia 2025, Ms Audrey Azoulay (Direktur Jenderal UNESCO), Mr Gilbert F. Houngbo (Direktur Jenderal ILO), Ms Catherine Russell (Direktur Eksekutif UNICEF), dan Mr David Edwards (Sekretaris Jenderal Education International) menyampaikan:

“Pada Hari Guru Sedunia ini, UNESCO, ILO, UNICEF, dan Education International menyerukan kepada pemerintah, mitra, serta komunitas internasional untuk membuat komitmen kolektif agar kolaborasi diakui sebagai norma dalam profesi guru karena hanya melalui kerja sama yang efektif di semua tingkatan kita dapat membangun sistem pendidikan yang benar-benar inklusif, adil, dan tangguh di seluruh dunia.”

Pesan tersebut menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci dalam memperkuat profesi guru. Dengan adanya kerja sama lintas sektor, diharapkan sistem pendidikan global dapat menjadi lebih inklusif, setara, dan berkelanjutan.

Sejarah Singkat Hari Guru Sedunia

Hari Guru Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1994. Tanggal 5 Oktober dipilih untuk memperingati adopsi Rekomendasi ILO/UNESCO tahun 1966 tentang Status Guru.

Dokumen penting ini menetapkan standar global mengenai hak dan tanggung jawab guru, termasuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, perekrutan, pekerjaan, serta kondisi mengajar dan belajar.

Selain itu, pada tahun 1997 juga diadopsi Rekomendasi mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi, yang melengkapi rekomendasi 1966 dengan cakupan khusus bagi dosen dan tenaga pendidik di perguruan tinggi.

Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober untuk merayakan seluruh guru di dunia. Hari ini menandai peringatan adopsi Rekomendasi ILO/UNESCO tahun 1966 mengenai Status Guru, yang menetapkan tolok ukur terkait hak dan tanggung jawab guru, serta standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, perekrutan, pekerjaan, serta kondisi belajar dan mengajar. Hari Guru Sedunia telah dirayakan sejak tahun 1994.

Dengan demikian, Hari Guru Sedunia menjadi momen refleksi untuk menghargai kontribusi guru, sekaligus mendorong pemerintah dan masyarakat agar memberikan dukungan nyata bagi peningkatan kualitas profesi guru.

Perbedaan Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional

Meski sama-sama menghargai peran guru, Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional memiliki perbedaan mendasar:

  • Hari Guru Sedunia diperingati setiap 5 Oktober secara global, berdasarkan rekomendasi UNESCO dan ILO.
  • Hari Guru Nasional di Indonesia diperingati setiap 25 November, sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994. Tanggal ini bertepatan dengan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Artinya, Hari Guru Sedunia memiliki dasar internasional dan lingkup global, sementara Hari Guru Nasional lebih berfokus pada penghargaan untuk guru di Indonesia.

baca juga

Cara Memeriahkan Hari Guru Sedunia 2025

Ada berbagai cara untuk memeriahkan Hari Guru Sedunia 2025, baik di sekolah maupun di masyarakat, misalnya:

  • Mengadakan seminar atau diskusi tentang tantangan profesi guru.
  • Memberikan penghargaan atau apresiasi kepada guru yang berdedikasi.
  • Menulis dan membagikan ucapan terima kasih kepada guru melalui media sosial.
  • Mengadakan kegiatan kreatif di sekolah, seperti pentas seni atau lomba menulis surat untuk guru.

Kegiatan sederhana seperti mengucapkan terima kasih dengan tulus pun sudah bisa menjadi bentuk penghargaan nyata kepada guru.

Hari Guru Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran guru sebagai fondasi pendidikan. Melalui tema “Recasting teaching as a collaborative profession,” dunia diajak untuk menguatkan semangat kolaborasi dalam profesi guru.

Lebih dari sekadar perayaan, Hari Guru Sedunia adalah ajakan global untuk memberikan dukungan nyata agar guru dapat terus berkarya, berinovasi, dan membentuk generasi penerus yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mona Lestari Utami lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mona Lestari Utami.

ML
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.