sejarah makna filosofi hari batik - News | Good News From Indonesia 2025

Sejarah, Makna, dan Filosofi Hari Batik yang Wajib Kamu Ketahui

Sejarah, Makna, dan Filosofi Hari Batik yang Wajib Kamu Ketahui
images info

Sejarah, Makna, dan Filosofi Hari Batik yang Wajib Kamu Ketahui


Penuh motif dan begitu indah dipandang. Batik—berasal dari kata amba dan nitik yang jika diartikan bermakna 'menulis dengan membuat titik atau gambar'—merupakan salah satu budaya kebanggan orang Indonesia.

Keberadaannya semakin naik dan memikat masyarakat mancanegara. Hal yang sama juga berlaku untuk di dalam negeri. Batik kian menyusupi tren fesyen anak muda. Ia hingga kini tetap eksis, apalagi berkat adanya peringatan Hari Batik Nasional.

Di Tanah Air, 2 Oktober dikenal sebagai Hari Batik Nasional. Peringatan ini bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia tahu, mau menjaga, dan terus melestarikan warisan berharga ini.

Nah, lewat artikel ini, Kawan GNFI akan diajak untuk melihat sejarah singkat Hari Batik Nasional hingga filosofi dan makna di balik kain bermotif tersebut. Penasaran? Langsung scroll ke bawah, yuk!

Sejarah Singkat Hari Batik

Batik sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Dulunya, hanya raja, keluarga, dan para pengikut saja yang mengenakan batik, tepatnya jenis batik tulis. Dengan kata lain, pakaian batik khusus untuk orang keratin. Namun, makin ke sini, batik pun juga dipakai masyarakat umum.

2 Oktober 2009 menjadi hari diresmikannya batik sebagai Masterpieces of the Oral and the Intangible Herritage of Humanity (Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Non-Benda) oleh UNESCO. Peresmian ini dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Dari situlah, Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Hingga kini, batik masih terus ada dan digandrungi seluruh lapisan masyarakat.

Makna Perayaan Hari Batik dan Filosofinya

Dari sejak diresmikan menjadi warisan budaya hingga senantiasa dilestarikan, batik telah menjadi salah satu warisan yang paling melekat dengan budaya Indonesia. Tak sedikit pula pencipta seni maupun UKM yang menjadikannya sebagai objek dari profesi utamanya.

Kini, batik sudah hadir dalam berbagai jenis, di antaranya ada yang ditulis, dicap, dibuat lewat teknik printing maupun kombinasi, hingga batik tekstil.

Tak hanya itu, Kawan perlu tahu bahwa batik menampilkan motif beragam yang mungkin berbeda-beda tergantung lokasi. Perbedaan ini lahir karena setiap tempat memiliki ciri khasnya tersendiri.

Penciptaan motifnya pun acap kali terinspirasi dari nilai-nilai, entah itu kehidupan, sejarah, maupun masa lalu daerah tersebut, yang sekiranya dianggap patut untuk diapresiasikan menjadi sebuah seni dalam bentuk batik.

Sebagai contoh, motif batik keraton asal Yogyakarta terlahir dari keyakinan masyarakat setempat. Motif tersebut hanya boleh digunakan oleh keluarga keraton karena diyakini memiliki makna tersirat sehingga penggunaannya dibatasi.

Contoh motif batik lainnya yang bisa Kawan GNFI temukan dari berbagai daerah di Indonesia adalah motif parang rusak, kawung (Yogyakarta), motif parang kusumo (Solo), motif mega mendung (Cirebon), motif tujuh rupa (Pekalongan), dan masih banyak lagi.

Di samping itu, batik juga menyimpan filosofi di setiap ragam motif yang ia tampilkan memiliki filosofi pada setiap motif yang ada. Hal ini bisa dilihat pada motif batik Sidomukti, Magetan, yang memiliki filosofi akan ketenangan lahir dan batin.

Selain itu, terdapat pula motif batik yang dijuluki sebagai motif tambal. Konon katanya, jika ada orang sakit, maka selimuti tubuhnya dengan motif tambal. Niscaya, orang tersebut akan sembuh.

baca juga

Batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tiap daerah yang ada di Indonesia pasti melahirkan motif-motif batik yang unik dan khas. Karena warisan budaya ini bernilai tinggi, pastikan agar kamu jangan hanya mengenakan tanpa tahu bagaimana sejarah, makna, hingga filosofinya.

Dengan begitu, diperlukannya peringatan Hari Batik agar generasi saat ini pun tak asing dengan salah satu warisan kebanggaan Indonesia, batik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.