Saat ini perpustakaan tidak bisa lagi dilihat sekadar tempat atau gudang penyimpan buku. Perpustakaan di era modern saat ini mendorong untuk dapat merangkul masyarakat dengan lebih inklusif. Upaya tersebut bisa datang dari mana saja dan dilakukan oleh siapa saja.
Tidak menutup kemungkinan bahwa Baltasar Klau Nahak, seorang mahasiswa magister teknik sipil Universitas Gaah Mada, dapat menghadirkan Perpustakaan Keliling Agape sebagai bentuk minat dan kepeduliannya terhadap literasi Indonesia. Lebih spesifik lagi Baltasar atau yang akrab disapa Kak Ball, memiliki ketertarikan yang lebih pada kemampuan literasi pada kalangan anak-anak dan remaja di Papua Barat.
Perpustakaan Keliling Agape tidak hanya seolah-olah kumpulan buku yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Banyak kegiatan edukatif seputar literasi yang dibentuk oleh Kak Ball diantaranya adalah Literasi Lestari dan Book Party. Dua kegiatan tersebut difokuskan untuk mengedukasi anak-anak terkait kemampuan dasar literasi.
Literasi Lestari sendiri merupakan salah satu program Perpustakaan Keliling Agape yang pertama kali dilakukan pada 2022. Program ini memiliki serangkaian kegiatan berupa baca buku gratis, menonton bersama film flora dan fauna, story telling, mewarnai, serta games bersama yang dikemas semenarik mungkin untuk meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan.
Seiring berjalannya waktu Perpustakaan Keliling Agape menunjukkan perkembangannya. Pada 2024 lalu, Kak Ball berkolaborasi dengan Komunitas Indonesia Book Party, komunitas book party terbesar di Indonesia, untuk berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Book Party. Book Party sendiri merupakan kegiatan membaca hening (silent reading) yang dilakukan bersama-sama di satu waktu dan tempat.
Para peserta yang hadir untuk Book Party masing-masing membaca satu buku dalam durasi tertentu. Lalu setelah membaca peserta akan menceritakan kembali isi buku yang sudah dibaca sesuai dengan pemahamannya. Selain mengasah kemampuan literasi, kegiatan Book Party ini akan menciptakan pengalaman membaca yang berbeda serta dapat membuka ruang diskusi yang unik dari para peserta kegiatan.

Selain itu, perkembangan Perpustakaan Keliling Agape yang lain dapat tercermin dari kegiatan kegiatan perpustakaan yang dilakukan di luar wilayah Papua Barat Daya. Misalnya pada 9 Mei 2025 lalu, Kak Ball mengenalkan program Perpustakaan Keliling Agape ini ke salah satu pondok pesantren di daerah Jember melalui Literasi Lestari. Di sana Kak Ball mengajak anak-anak pesantren untuk melukis imajinasi secara berkelompok dan mengadakan lomba cerdas cermat. Pada lain kesempatan, Kak Ball juga bisa mengenalkan Perpustakaan Keliling Agape ke Aceh.
Kegigihan Kak Ball untuk terus mengoperasikan Perpustakaan Keliling Agape sempat mendapatkan perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Melalui akun Instagram resminya Kemenpora menyampaikan bahwa Kak Ball dan Perpustakaan Keliling Agape bukan sekadar membawa bacaan, tetapi mereka juga menabur harapan.
Di tengah kesibukannya sebagai founder Perpustakaan Keliling Agape, Kak Ball juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa UGM yang berprestasi. Melalui akun Instagram pribadinya, Kak Ball membagikan kebersamaan dengan rekan-rekannya melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Meskipun saat ini Kak Ball juga memiliki kesibukan, Kak Ball berencana untuk kembali ke daerahnya dan akan terus mengembangkan Perpustakaan Keliling Agape setelah masa studinya selesai. Kak Ball bertekad untuk memberikan kembali ilmu yang sudah didapatkan untuk berkontribusi menyumbangkan generasi bangsa Indonesia yang bermutu. Melalui usaha dan keinginan yang kuat tersebut Kak Ball berharap dirinya dapat terus bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News