Memainkan seni peran bukan hanya bentuk komunikasi, tetapi juga penyaluran emosi dari sang aktor kepada para penonton. Dalam memerankan drama, perlu memperhatikan intonasi, artikulasi, dan tempo agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Kunci utama dalam memerankan drama adalah teknik pernapasan. Melatih pernapasan tak hanya seputar kesehatan fisik, tetapi juga bentuk pengoptimalan ekspresi diri.
Artikel kali ini akan mengupas tuntas alasan perlunya berlatih pernapasan dalam memerankan drama. Simak sampai habis!
Alasan Utama Perlunya Berlatih Pernapasan dalam Perankan Drama
1. Mengatur Intonasi dan Proyeksi Suara
Menata napas dengan baik membuat aktor dapat mengendalikan volume (proyeksi) dan nada (intonasi) suara sehingga dapat terdengar jelas. Dalam mengendalikan napas, tutur bicara bisa mempunyai makna yang beragam.
Contoh: Mengucapkan “Aku benci kamu!” dengan tarikan napas panjang akan terdengar penuh amarah dan ketegasan, sementara dengan napas yang cenderung pendek akan bermakna bisikan yang menusuk hati.
2. Alat Kontrol Emosi dan Perasaan Tokoh
Pernapasan berkaitan erat dengan sistem saraf dalam manusia. Tarikan napas pendek tak jarang menandakan kecemasan atau ketakutan, sedangkan napas panjang menunjukkan ketenangan. Penggunaan kontrol ini dapat memengaruhi emosi tokoh dalam penyatuan karakter.
Contoh: Seorang aktor bernapas patah-patah saat menangis dan bernapas panjang ketikan ingin menunjukan dominasi dan ketenangan.
3. Meningkatkan Daya Tahan dan Energi di Panggung
Drama tak hanya permainan komunikasi, tetapi juga peragaan gerak tubuh yang menghabiskan tenaga. Dalam melatih pernapasan, aktor dapat menjaga serta mengatur stamina fisik ataupun vokal, terutama ketika melaksanakan pentas yang cenderung panjang.
Contoh: Aktor melakukan dialog atau monolog panjang yang penuh dengan rasa emosional tanpa kehabisan napas.
4. Membantu Membentuk Karakter dan Aksen
Mengatur dan memilih napas dapat memperkuat karakter saat bermain peran. Salah satu latihan pernapasan yang penting adalah latihan napas diafragma. Hal tersebut dapat membuat suara yang lebih dalam dan padat.
Contoh: Peran seseorang yang sedang gugup dilakukan dengan napas yang pendek, sedangkan peran seseorang yang bijaksana menggunakan napas panjang.
5. Mengatasi Rasa Gugup dan Demam Panggung
Jarang disadari, sebenarnya melatih pernapasan dapat menenangkan pikiran dan tubuh seorang aktor. Ritual tersebut sangat penting untuk aktor agar tetap fokus sebelum bermain peran, bahkan ketika dihadapkan pada adegan-adegan penting.
Contoh: Seorang aktor mengatur napas sebelum naik ke panggung untuk meredakan rasa gemetar dan panik di panggung.
Panduan Praktis: Latihan Pernapasan Dasar untuk Aktor
1. Latihan Napas Diafragma (Napas Perut)
Langkah-langkah:
- Posisi duduk atau berbaring dengan nyaman.
- Letakkan satu tangan di tengah dada bagian atas dan tangan berada di bawah tulang rusuk.
- Bernapas dengan perlahan menggunakan hidung dan rasakan perut yang mengembang.
- Hembuskan perlahan menggunakan mulut sambil mengencangkan perut.
- Ulangi 5–10 Menit.
Manfaat: Mengoptimalkan kerja paru-paru dan membentuk suara yang lebih stabil
2. Latihan Staccato (Napas Terputus-putus)
Langkah-langkah:
- Tarik napas yang dalam.
- Hembuskan perlahan melalui mulut dengan potongan pendek, seperti mengucapkan “ha…ha…ha…”.
- Kontrol tubuh agar tetap rileks saat latihan.
- Ulangi beberapa kali.
Manfaat: Mengontrol napas dan kekuatan vokal agar tidak mudah kelelahan.
Itulah alasan mengapa perlu untuk melatih pernapasan dalam memainkan drama beserta panduan praktisnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News