Mengenal lebih jauh Khansa Larasati, mahasiswi Fakultas Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mengenyam pendidikan tinggi demi merealisasikan impian mulianya.
Berbeda dengan mahasiswa lain yang memilih jurusan karena tuntutan orang tua, prospek gaji, atau sekadar reputasi, perempuan kelahiran Jakarta ini justru memiliki impian mulia yaitu membuka lahan perkebunan untuk masa tua orang tuanya yang gemar merawat tanaman agar tidak merasa kesepian.
Niat mulia Khansa hadir karena hati kecilnya terketuk setelah mendengar cerita Sang Ayah yang sempat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan pertanian, tetapi berhenti di tengah jalan.
Khansa menyadari bahwa besar cinta Sang Ayah dalam merawat tanaman sehingga atas pertimbangan yang matang, Khansa menjalani masa kuliah dengan jurusan Agroekoteknologi. Nasihat dan support orang tua untuk menjalani kuliah jurusan ini semakin memantapkan langkahnya.

Khansa dan temannya sedang melakukan penelitian melon di PT Fitotech Agri Lestari (Dokumentasi oleh Khansa).
Menempuh jurusan yang tak se-terkenal dokter, pendidikan, hukum misalnya, Khansa kerap mendapat ejekan dari orang lain. Salah satu kalimat yang cukup menguji mental Khansa dalam menjalani masa pendidikan ini, "Kuliah jurusan pertanian? Ah pasti ujung-ujungnya kerja di bank!"
Apa boleh buat? Khansa tak bisa menutup mulut mereka, tetapi yang bisa Khansa lakukan adalah menutup telinga dengan terus melanjutkan langkahnya. Tiba saatnya Khansa menyelesaikan project skripsi berupa penelitian pertumbuhan dan perkembangan melon.

Khansa melakukan penelitian melon (Dokumentasi oleh Khansa).
Selama empat bulan mulai Oktober 2024 hingga Januari 2025, demi menuntaskan project skripsi, Khansa meninggalkan Jakarta dan menetap sementara di kawasan Cikarawang, Bogor untuk melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan melon di PT Fitotech Agri Lestari. Selepas itu, Khansa menyusun laporan hasil penelitian dalam tugas akhir dan tuntas di meja sidang pada 25 Juni 2025.
Kini, masa pendidikan sarjana selama empat tahun itu terjalani. Semua jerih payah dan masa-masa yang mengundang canda, tawa hingga rintik air mata di bangku kuliah terkenang indah dalam memori Khansa.
Khansa mengaku bahwa berbagai perasaan menyelimuti antara lega, bangga, dan lelah, tetapi puas karena proses panjang penuh revisi dan drama akhirnya bisa dilalui. Semua memori itu akan terkemas cantik pada acara wisuda pada 28 September 2025 nanti.
"Hasilnya bukan cuma berupa nilai atau buku skripsi, tapi juga pengalaman berharga yang bikin lebih sabar, disiplin, percaya diri, dan bersyukur, karena sadar kalau semua dukungan dari dosen, teman, keluarga, bahkan tekanan deadline, punya peran besar dalam keberhasilan itu," ungkap Khansa dalam wawancara melalui WhatsApp.
Suatu kebahagiaan dan kebanggaan yang pernah ia raih dalam hidup meraih IPK Camlaude. Suatu momen yang tak akan pernah terlupa. Disaat Khansa berhasil melukis senyum manis kedua orang tua terlebih keluarga besarnya.
Lulus dari bangku kuliah dengan menjunjung nilai sempurna bukankah akhir perjuangan bagi Khansa, tetapi Khansa memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengimplementasikan nilai tersebut melalui realisasi impian mulianya.
Maka dari itu, setelah lulus kuliah, Khansa berencana mengembangkan ilmu dan pengalaman di bidangnya maupun di luar bidangnya, seperti komunikasi, melalui pekerjaan atau riset. Selain itu, Khansa berencana untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri agar ia bisa melihat prospek kerja di luar setelah itu balik ke Indonesia membawa ilmu yang ia dapatkan.
"Harapannya, langkah tersebut bisa menjadi jalan untuk merealisasikan impian saya termasuk merealisasikan keinginan orang tua dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta berkontribusi pada pembangunan bangsa," ungkap Khansa.
Melalui Khansa, kita belajar bahwa ternyata di balik jurusan yang tidak menjadi sorotan mata banyak orang itu memiliki secercah harapan masa depan cerah bagi para pemimpi. Di mana dengan merealisasikan mimpi, mereka akan ikut andil dalam upaya pembangunan bangsa dan menjaga serta melestarikan ekosistem yang ada di muka bumi. Degan demikian menciptakan kelangsungan hidup yang bahagia, rukun, damai, dan sejahtera.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News