gerakan mengajar desa memberdayakan anak muda dalam membangun kesetaraan pendidikan indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Gerakan Mengajar Desa, Memberdayakan Anak Muda dalam Membangun Kesetaraan Pendidikan Indonesia

Gerakan Mengajar Desa, Memberdayakan Anak Muda dalam Membangun Kesetaraan Pendidikan Indonesia
images info

Gerakan Mengajar Desa, Memberdayakan Anak Muda dalam Membangun Kesetaraan Pendidikan Indonesia


Ditengah banyaknya permasalahan dalam negeri sekarang, banyak orang pandai memberi kritik, banyak orang pandai menuntut perbaikan. Namun jika berbicara tentang memberi solusi, tidak banyak yang dapat menyuarakan hal tersebut. Begitulah kata-kata yang dikatakan Gardian Muhammad, pemuda asal Cianjur lewat salah satu videonya yang diunggah di kanal YouTube.

Cikal Bakal

Dahulu mungkin namanya terdengar asing. Namun kini dirinya adalah penggerak dari sebuah gerakan pemuda terbesar di bidang pendidikan. Semuanya bermula sejak tahun 2018, ketika dirinya dan kedua temannya merasa kondisi pendidikan di pedesaan yang tertinggal.

Bersama Rudi Reynal dan Arda Novrizal memutuskan menjalankan suatu komunitas di bidang tersebut.

Menariknya di kala memulai langkahnya, mereka bertiga sama-sama masih berada di bangku SMA dan saat itu yang mendaftar di hari pertama hingga 100 orang. Tak hanya sampai situ, bahkan hingga hari ke-7 pun antusias anak muda sekitar selalu bertambah dengan angka yang sama.

Membangun Masa Depan Dengan 3 Pedoman

Sejak saat itulah Gerakan Mengajar Desa ini tumbuh dan tersebar hingga ke-25 provinsi se-Indonesia lewat 3 pedoman yakni:

  • EducationAwareness, menyebarkan kesadaran terkait kesehatan
  • YouthEmpowerment, memberdayakan dan melibatkan anak muda
  • MassiveImpact, menciptakan sebuah perubahan besar

Seperti namanya, komunitas ini merupakan ruang untuk setiap anak muda untuk turut berinteraksi langsung, menciptakan sebuah perbedaan menuju ekosistem lebih baik khususnya di bidang pendidikan. Dalam menjalankan gerakannya, ada 3 program yang mempunyai memiliki pendekatan yang berbeda.

Seperti misalnya di program Tutor Inspiratif, pendekatan anak muda disini utamanya menjadi tenaga pengajar di ruang kelas sekolah dasar dan pengabdian inspirasi desa. Program ini berlangsung selama 7-8 hari, tak hanya melibatkan dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi nantinya anak muda akan dilibatkan untuk juga berinteraksi sosial dengan ekosistem beberapa desa di wilayah tersebut.

Ada juga tim GSP, tim volunteer yang dibentuk untuk kepengurusan acara. Berbeda dengan Tutor Inspiratif, masa tugas program ini hanya berlangsung hingga 3 hari. Bukan terlibat di kegiatan mengajar, tetapi mereka akan praktek langsung layaknya mengerjakan proyek suatu kantor. Dari isu pendidikan, kesehatan, ekonomi berkelanjutan, lingkungan, hingga kewirausahaan.

Membentuk Karakter Anak Muda Indonesia 

Yang ditekankan disini ialah berkordinasi, kepemimpinan, dan beberapa softskill lainnya. “Tidak hanya mengirim pemuda terbaik ke desa, tetapi justru ada manfaat yang dapat diambil berupa pengalaman di desa yang jauh dari kota besar, dengan keterbatasan listrik ataupun sinyal seluler. Sehingga kelak di masa mendatang, para relawan mampu menghadapi realita terburuk, mereka tahu apa yang harus dilakukan dan terbiasa” Ujar Gardian di kanal YouTubenya.

Berbicara dengan angka, kini relawan dan inspirator yang terlibat dalam jejaringnya hingga ribuan pemuda-pemudi. Karena perannya cukup besar baik dalam bidang pendidikan dari desa ke desa dan peran membangun karakter untuk anak muda, di tahun 2023 Gardian Muhammad dan Gerakan Mengajar Desa mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards dari PT Astra.

baca juga

Bersama Astra, Gerakan Mengajar Desa tak hanya dapat memperluas jangkauan mengajak muda-mudi untuk terlibat, tetapi juga bersama program Desa Berseri Astra mereka bisa memperluas cakupan area, lebih mudah memetakan mana desa yang perlu mendapat urgensi.

#KabarBaikSATUIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.