Kawan GNFI, dalam dekade terakhir, isu kerusakan laut dan maraknya polusi sampah plastik menjadi sorotan di banyak wilayah Indonesia. Dalam CNBC Indonesia menyebutkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa ada 20 juta ton sampah mengalir ke laut setiap tahunnya, loh! Limbah ini berasal dari daratan dan aktivitas di laut itu sendiri. Karena itu, setiap aksi baik yang berhubungan dengan konservasi laut di Indonesia, tentu diperlukan.
Di Papua, Maryrose Easter Tapilatu mendirikan komunitas Our ConservaSea sebagai respons atas degradasi lingkungan laut di sekitarnya. Sebagai ‘hadiah kecil’ aksinya tersebut, kini Mary menjadi salah satu tokoh lingkungan yang diperhitungkan, khususnya dalam isu konservasi laut di kawasan timur Indonesia. Termasuk menjadi finalis anugerah SATU Indonesia Awards tahun 2023.
Maryrose sendiri berasal dari Manokwari, Papua Barat. Sejak dini, ia sudah ‘dekat’ dengan laut. Hal ini semakin memperjelas minatnya karena saat duduk di bangku SMA, Maryrose sudah aktif dalam komunitas alam.
Saat menjadi mahasiswa, ia menyadari bahwa belum ada organisasi yang secara khusus fokus kepada konservasi laut di Papua dengan pendekatan kreatif dan berbasis masyarakat.
Hal tersebut mendorong Maryrose bersama adiknya mendirikan Our ConservaSea atau Our Ways to Conserve the Sea pada tahun 2020. Meskipun saat itu masih pandemi COVID-19, tidak menyurutkan langkah baiknya untuk menjaga laut lewat edukasi di media sosial, di mana kini sudah berjalan lebih luas lagi melalui berbagai aksi lapangan.
Seperti namanya, Our ConservaSea berupaya menghadirkan cara-cara baru dalam menjaga laut Papua, bukan hanya lewat kampanye, tetapi juga aksi nyata. Tujuannya jelas, memperluas dampak lingkungan, mengedukasi masyarakat pesisir, dan menguatkan kesadaran publik agar laut tetap lestari bagi generasi mendatang.
Organisasi ini telah melakukan banyak hal yang berdampak positif dalam penjagaan laut, misalnya membersihkan pantai dari limbah melalui Operation Global Sweep, mengedukasi komunitas lokal dengan sekolah pesisirnya, termasuk membuat workshop soal daur ulang plastik.
Dalam perkembangannya, Our ConservaSea tak hanya terlibat aktif di kegiatan sosial dan lapangan, melainkan juga penelitian ilmiah. Diketahui bahwa Mary dan tim banyak berkolaborasi dengan berbagai studi, terutama soal kelautan dan konservasi alam.
Kawan GNFI, saatnya kita sebagai generasi muda, tidak hanya menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga mengambil langkah konkret.
Seperti Mary dan Our ConservaSea, di tengah berbagai tantangan, inovasi dan kerja keras bisa menyalakan perubahan yang positif. Kolaborasi yang baik dan solid juga diperlukan, khususnya dalam hal ini, untuk laut Papua yang kaya keanekaragaman, tetapi rentan terhadap kerusakan.
Pada akhirnya, laut yang sehat adalah masa depan yang sehat, bukan hanya bagi Papua, tetapi juga untuk seluruh Indonesia. Benar tidak, Kawan GNFI?
#kabarbaiksatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
