pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan pengolahan limbah menjadi celana siap pakai - News | Good News From Indonesia 2025

Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran dengan Pengolahan Limbah Jadi Celana Siap Pakai

Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran dengan Pengolahan Limbah Jadi Celana Siap Pakai
images info

Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran dengan Pengolahan Limbah Jadi Celana Siap Pakai


Tinggal di daerah pinggiran kota Pekalongan-Pemalang, banyak pabrik-pabrik tekstil berdiri dan menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat sekitar. Namun, keberadaan pabrik tersebut ternyata menimbulkan masalah baru. Dimana limbah kain dari pabrik tekstil tersebut tidak diolah dengan baik dari pihak pabrik sehingga menyebabkan kerugian bagi lingkungan. Limbah-limbah tekstil banyak yang terbuang menggunung dan mencemari tanah dan air. Hal inilah yang membuat hati salah satu warga bernama Pak Rifaul resah, beliau berangkat dari keresahan beliau memanfaatkannya sebagai celah. Dengan mental baja Pak Rifaul menciptakan peluang terhadap limbah dari pabrik tekstil untuk membuat sebuah produk. 

Karung kain perca
info gambar

karung kain perca | Foto: Dokumentasi Pribadi


Perolehan Barang Baku Limbah Tekstil

Tahun 2004 perjuangannya dimulai dengan membeli limbah kain perca dari pabrik-pabrik sekitar rumahnya. Limbah tersebut dibeli dengan cara beliau mendatangi pabrik langsung dan membeli dengan harga 8.000 per kg. Kemudian mengajak para pemuda dan ibu-ibu produktif untuk bisa ikut andil menggarap kain perca tersebut hingga menjadi barang siap pakai. 

Pertama, para pemuda dan ibu-ibu diarahkan untuk memilih kain sesuai dengan motif yang bisa dipadu-padankan. Kemudian dipotong dan disesuaikan dengan pola yang sudah ada, dijahit sesuai model yang akan dibuat dan digabungkan dengan pola-pola yang jahit. Pada proses ini memakan waktu lama dan membutuhkan banyak pekerja. Hingga akhirnya proses finishing yakni setrika, pemasangan merk, dan dibungkus dalam plastik agar tampilan terlihat baru. 

barang-barang siap dijual
info gambar

barang-barang siap dijual | Foto: Dokumentasi Pribadi


Produk yang dihasilkan dari olahan limbah tekstil tersebut adalah celana anak-anak hingga dewasa. Celana dengan berbagai motif dan bentuk untuk anak-anak dihargai 8.000 rupiah, remaja 15.000 rupiah, dan dewasa 20.000 rupiah. Celana tersebut terbilang cukup awet mengingat kain yang dipilih untuk pembuatannya juga kain yang berkualitas, warna tidak mudah luntur, kain juga elastis, dan nyaman saat bersentuhan dengan kulit. Dengan model dan motif yang diproduksi, celana tersebut cocok untuk dipakai untuk aktivitas sehari-hari. 

Pergerakan Program Awal UMKM 

Awalnya gerakan ini skalanya kecil, seiring berjalannya waktu UMKM ini mampu bertahan dan pada tahun 2017 mendapat apresiasi dari Astra SIA antar provinsi. Dahulu, Pak Rifaul benar-benar berangkat sendiri dan hanya berbekal semangat dan tekad. Beliau tinggal di Pemalang dan harus bolak balik Pemalang-Pekalongan untuk mengambil bahan baku limbah tekstil dan membawanya ke Pemalang untuk diolah bersama pemuda dan ibu-ibu yang ada di sekitarnya. 

Pemasangan pola
info gambar

pemasangan pola | Foto: Dokumentasi Pribadi


Menurut penuturan beliau, dari UMKM ini ibu-ibu bisa menjadi lebih produktif lagi. Di sela-sela kesibukannya mengurus rumah dan keluarga mereka bisa menjahit dan membuat pola lalu mendapat tambahan uang belanja sehari-hari. Hal ini rasanya tidak hanya memberdayakan para pemuda yang pengangguran tapi juga ibu-ibu yang yang tanpa penghasilan bisa menghasilkan uang sendiri. Apresiasi dari Astra SIA itu bukanlah hasil tapi langkah awal agar UMKM tersebut mampu mencapai tujuan yakni mengentaskan kemiskinan dan pengangguran dengan kerajinan industri rumah tangga dari kain limbah tekstil.

Rintangan yang Dihadapi

Meskipun begitu, bukan berarti usaha Pak Rifaul tidak menemui rintangan. Rintangan yang sedang dirasakan salah satunya ialah kurangnya mendapat perhatian dari pemerintah daerah sehingga penjualan kurang meluas, Pak Rifaul ingin bisa dicarikan jalan atau jaringan untuk bisa memasarkan produknya hingga keluar daerah bahkan luar negeri. 

Beliau mengaku, “Produk ini secara kualitas mampu bersaing hanya saja untuk pemasaran saya akui kurang, soalnya saya hanya memasarkan produk ini ke wilayah sekitar, kami tidak punya kenalan atau penghubung yang bisa memasarkan produk kami hingga luar wilayah” 

produk celana olahan limbah tekstil
info gambar

produk celana olahan limbah tekstil | Foto: Dokumentasi Pribadi


Tak hanya itu, kondisi ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini juga memberi dampak pada kenaikan harga produksi sehingga mengurangi jumlah keuntungan yang sebelumnya didapat. “Rasanya saya ingin menaikkan harga barang jadi biar untungnya tetap, tapi masyarakat pasti enggan untuk membeli produk kami lagi kalau harganya naik. Jadi, saya lebih memilih mengurangi jumlah keuntungan saja daripada kehilangan pelanggan” Ucap Pak Rifaul.

Meskipun begitu Pak Rifaul tetap menyalakan api harapan dalam dirinya, berharap keadaan akan segera membaik, usaha-usaha kebaikan yang ia lakukan akan mendapat dorongan kebaikan dari berbagai pihak. Mengingat usaha ini bukanlah semata untuk dirinya sendiri, tapi juga usaha yang mampu membangkitkan produktivitas para pemuda yang menganggur dengan ibu rumah tangga yang membutuhkan uang belanja tambahan.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.