CERITA KOTA | Muhammad Taufiq Muzadi berhasil merebut juara pertama Sayembara Cerita Kota Kita Vol. 2 yang diselenggarakan Pontinesia bersama Disperpusip Pontianak dalam rangkaian Ponti Lite Fest 2025. Karya cerpennya berjudul Dentum yang Menjawab menyisihkan 54 naskah lain yang masuk ke dewan juri.
Cerpen itu mengisahkan seorang anak yang kerap di-bully, namun akhirnya menemukan keberanian untuk melawan. Yang membuat cerita ini unik, Taufiq menuliskannya dengan latar tradisi meriam karbit di tepian Sungai Kapuas, dan seluruh kejadian berlangsung hanya dalam satu malam—runut, intens, dan penuh dentuman yang tak hanya fisik, tetapi juga batin.
“Bahagia sekaligus kaget,” begitu ungkap Taufiq saat ditanya soal kemenangannya.
Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama ia meraih juara dalam lomba kepenulisan. Proses menulisnya pun terbilang ketat, di sela kesibukan magang dan skripsi. Namun di tengah kejar-kejaran waktu itu, ia berhasil menemukan tema yang bukan hanya menarik, tapi juga dekat dengan denyut kehidupan masyarakat Pontianak.
Sayembara ini memang bertema bebas, tetapi setiap karya wajib memuat unsur lokalitas. Di titik itulah, Taufiq memutuskan merujuk pada tradisi meriam karbit yang akrab dengan masyarakat Pontianak.
Baca Selengkapnya