melawan tabu hana maulida pendidikan seksual - News | Good News From Indonesia 2025

Melawan Tabu demi Generasi: Jejak Berani Hana Maulida dalam Pendidikan Seksual

Melawan Tabu demi Generasi: Jejak Berani Hana Maulida dalam Pendidikan Seksual
images info

Melawan Tabu demi Generasi: Jejak Berani Hana Maulida dalam Pendidikan Seksual


“Kenapa kita bisa bicara panjang lebar soal matematika, biologi, bahkan sejarah, tetapi tiba-tiba terdiam kaku saat menyentuh topik tubuh dan seksualitas?”. Pertanyaan itu seakan hadir dalam benak Hana Maulida. Di tengah masyarakat yang masih menganggap pendidikan seksual sebagai hal tabu, Hana memilih jalan berani untuk menjadikan isu ini sebagai perjuangan hidupnya.

Mengapa Pendidikan Seksual Itu Penting?

Kawan GNFI, berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sepanjang Januari – November 2023 tercatat 15.120 kasus kekerasan terhadap anak, dengan kekerasan seksual menjadi bentuk yang paling dominan. Angka ini diyakini belum sepenuhnya menggambarkan kondisi lapangan, sebab masih banyak kasus yang tidak dilaporkan akibat stigma dan rasa takut korban. 

Angka ini menunjukkan bahwa isu perlindungan anak merupakan tantangan lokal yang harus dihadapi bersama. Indonesia sebagai penyandang populasi anak yang besar, tentu tidak bisa menutup mata dari fakta tersebut. Sayangnya, urgensi tersebut masih terbentur anggapan bahwa pendidikan seksual dianggap tabu, seolah mengajarkan hal yang keliru atau memalukan dari generasi yang lebih tua kepada generasi berikutnya.

Jejak Berani Hana Maulida

Melawan Tabu demi Generasi: Jejak Berani Hana Maulida dalam Pendidikan Seksual
info gambar

Hana Maulida, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 | Foto: Instagram/@kakakaman.id


Hana Maulida, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 di bidang Pendidikan, menginisiasi gerakan Kakak Aman Indonesia untuk memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual kepada anak-anak. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami, Hana dan timnya mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mengenali bagian tubuh pribadi dan bagaimana cara melindungi diri dari potensi kekerasan seksual.

Dalam kegiatannya, Kakak Aman Indonesia menggunakan metode interaktif seperti dongeng, permainan edukatif, dan sesi tanya jawab yang membuat anak-anak merasa nyaman dan terbuka. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mencairkan suasana dan mengurangi rasa canggung ketika membicarakan topik yang sering dianggap tabu.

Meski berada di tengah lingkungan yang masih enggan membahas isu ini secara terbuka, Hana tetap teguh menjalankan misinya dengan mewadahi edukasi yang tepat bagi anak-anak, sebagai langkah penting mencegah kekerasan seksual dan membentuk generasi yang lebih sadar akan hak-hak mereka.

Hana seakan mengingatkan kita, “Kebisuan bukanlah perlindungan”. Menutup telinga dari isu ini hanya membuat generasi muda semakin rentan. Dengan narasi yang sederhana, ia berhasil mengubah rasa canggung menjadi keberanian untuk bertanya dan belajar. 

Inspirasi yang Menggerakkan

Kawan GNFI, kisah Hana mengajarkan kita satu hal bahwa perubahan tidak selalu datang dari panggung besar, tapi dari ruang-ruang kecil tempat keberanian ditanam. Saat ia berbicara di hadapan sekelompok remaja desa, atau saat seorang anak memberanikan diri bertanya tentang tubuhnya sendiri, di sanalah benih masa depan yang lebih aman mulai tumbuh.

Lebih dari sekadar edukasi, langkah Hana menumbuhkan rasa percaya diri generasi muda untuk memahami hak-haknya. Dari satu ruang kelas kecil, hingga forum komunitas yang lebih besar, Hana menyalakan api kesadaran bahwa pendidikan seksual adalah bagian dari perlindungan diri, bukan sesuatu yang tabu.

Dari Tabu Menuju Generasi Berdaya

Perjuangan Hana Maulida adalah cermin bahwa menghadapi tabu membutuhkan keberanian. Ia melangkah, meski ditengah tantangan stigma yang ada. Karena ia percaya bahwa pendidikan seksual bukan sekadar pengetahuan, melainkan hak setiap anak dan remaja.

Kawan GNFI, mungkin kita tidak bisa langsung mengubah seluruh dunia. Tapi kita bisa mulai dari lingkaran terkecil kita, termasuk keluarga, sahabat, komunitas. Mari meneladani jejak Hana: berani bicara, berani mendengar, berani melindungi. Sudah saatnya kita berhenti menganggap pendidikan seksual sebagai hal memalukan.

Jika Hana yang masih muda berani melangkah, mengapa kita tidak? Setiap Kawan GNFI bisa memulai percakapan kecil di rumah, membuka ruang dialog di sekolah, atau sekadar berbagi informasi yang benar di media sosial. Perubahan besar selalu bermula dari langkah kecil, dan keberanian Hana adalah bukti nyatanya.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VV
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.