Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) kembali mengukir jejak pengabdian nyata kepada masyarakat. Hari ini, sebuah program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek 2025 resmi diluncurkan di IKM Tahu Maju Jaya, Desa Sukaraja Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban.
Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan limbah tahu yang selama ini belum dioptimalkan oleh para pengusaha tahu. Desa Sukaraja Nuban dikenal sebagai sentra industri tahu.
Namun, di balik geliat produksinya, masih ada permasalahan klasik yang belum teratasi: limbah tahu yang menumpuk.
Limbah ini, yang sering dianggap tidak bernilai, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Menjawab tantangan ini, tim PKM UM Metro hadir membawa solusi inovatif. Sang ketua, Desi Budiono, M.Pd., seorang Dosen Pendidikan Ekonomi, menjelaskan tujuan utama dari kegiatan ini.
“Secara khusus, kami ingin mengembangkan pemanfaatan limbah tahu yang lebih efisien dan berkelanjutan. Melalui inovasi produk, penerapan teknologi modern, dan solusi digital dalam pemasarannya, kami berharap dapat meningkatkan nilai ekonomi limbah tahu secara signifikan dan memberikan dampak positif bagi pengembangan industri tahu lokal,” ungkapnya.
Tim yang diketuai oleh Desi Budiono ini juga melibatkan dua dosen kompeten lainnya: Ika Arthalia Wulandari, M.Kom., dari Program Studi Sistem Informasi, dan Dr. Siti Suprihatin, M.Pd., dari Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Kombinasi keahlian mereka bidang ekonomi, teknologi, dan pendidikan menciptakan pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah. Ika Arthalia akan fokus pada aspek digital marketing untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sedangkan Dr. Siti Suprihatin akan memperkuat aspek edukasi dan pemberdayaan masyarakat.
Irfan Mubarok, pemilik IKM Tahu Maju Jaya, menyambut hangat kedatangan tim PKM UM Metro. Ia mengakui bahwa selama ini limbah tahu hanya dimanfaatkan seadanya, seperti untuk pakan ternak, dan sebagian besar terbuang begitu saja.
“Kami sangat berterima kasih kepada UM Metro. Kami berharap bisa belajar banyak dari pelatihan ini dan benar-benar bisa mengolah limbah tahu menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” kata Irfan.
Fokus utama PKM ini adalah menciptakan beragam inovasi produk dari limbah tahu, seperti kerupuk, pakan organik fermentasi, hingga bahan baku pupuk. Selain itu, tim akan memberikan pendampingan dalam hal pengemasan yang menarik dan pemasaran digital, termasuk penggunaan media sosial dan e-commerce, untuk memastikan produk inovasi tersebut dapat menjangkau konsumen secara luas.
Pendampingan ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga masyarakat, khususnya para pengusaha tahu, benar-benar berdaya secara mandiri. Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendukung program prioritas Presiden RI terkait ketahanan pangan dan ekonomi kreatif.
Dengan mengubah limbah menjadi produk bernilai, IKM Tahu Maju Jaya dan pengusaha tahu lainnya dapat meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UM Metro sebagai kampus profetik dan profesional yang tidak hanya berfokus pada Tridharma Perguruan Tinggi. Namun, juga aktif mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk memberikan solusi nyata bagi permasalahan di masyarakat.
Melalui program ini, UM Metro berupaya mewujudkan masyarakat yang mandiri, inovatif, dan sejahtera.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News