menjelajahi wisata kakao di desa bloro sikka ntt - News | Good News From Indonesia 2025

Menjelajahi Wisata Kakao di Desa Bloro, Sikka, NTT

Menjelajahi Wisata Kakao di Desa Bloro, Sikka, NTT
images info

Menjelajahi Wisata Kakao di Desa Bloro, Sikka, NTT


Pesona alam yang menakjubkan dan kebudayaan yang masih kental di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia membuatnya menjadi salah satu tujuan berwisata yang banyak dipilih oleh masyarakat dalam negeri maupun turis mancanegara.

Mulai dari keberadaan pantainya yang eksotis, keindahan alam bawah laut untuk snorkeling & diving, pegunungan, air terjun, hingga taman nasional seperti Pulau Komodo yang banyak menjadi pilihan destinasi wisata.

Namun, bagi Kawan yang ingin merasakan pengalaman memanen dan mencicipi secara langsung hasil bumi kakao, Kabupaten Sikka di NTT menjadi pilihan tepat untuk dikunjungi karena merupakan salah satu penghasil kakao terbesar di Pulau Flores. Petani di sana juga rata-rata sudah lebih dari 20 tahun mengelola kakao.

Desa Bloro adalah Bagian dari Desa Sejahtera Astra (DSA)

Desa Bloro yang terletak di lereng-lereng hijau Kabupaten Sikka, NTT terkenal sebagai sentra pengembangan kakao dan telah menjadi komoditi bagi warga di sana. Inovasi keunggulannya yakni fermentasi pada biji kakao yang bertujuan untuk menghasilkan cita rasa, sensasi, dan kualitas terbaik yang dinikmati saat menjadi cokelat.

Pada tahun 2025, Desa Bloro ditetapkan sebagai Desa Sejahtera Astra (DSA) yang merupakan program tanggung jawab sosial atau CSR dari Astra International Tbk dalam mengembangkan ekonomi pedesaan. Program ini bertujuan untuk mewujudkan perekonomian desa yang lebih maju, mandiri, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan potensi tersimpan. Mulai dari memberikan pendampingan, pelatihan, fasilitas, permodalan, hingga cara memasarkan produk.

Para petani di Desa Bloro tentu antusias menyambut program tersebut dengan memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan bersama. Targetnya sendiri yakni meningkatkan produktivitas hasil panen kakao dari yang semula 600 kg menjadi 1-1,3 ton per hektar.

Pelaksanaan program ini dimulai dari melakukan rehabilitasi kebun kakao dengan cara memangkas pohon yang sudah tua untuk memberi ruang pada tunas baru.

Pengalaman Berwisata & Edukasi Kakao Langsung di Desa Bloro

Saat berkunjung, Kawan akan diajak melihat secara langsung proses pembibitan, memanen, hingga pengolahan biji kakao yang sesuai dengan standar. Tentu saja Kawan akan dipersilakan mencicipi kakao dari hasil bumi mereka.

Biji kakao yang sudah dikeluarkan dari buahnya.
info gambar

Pixabay | allybally4b


Bapak Gondo, salah satu petani kakao di Desa Bloro, hasil fermentasi kakaonya berhasil dibeli oleh UPT Sikka Innovation Centre (SIC) untuk produksi cokelatnya, yakni Cho-Sik. 

Cho-Sik sendiri merupakan singkatan dari Cokelat Sikka yang menjadi oleh-oleh populer khas Maumere. Berbentuk cokelat bubuk, permen, hingga batangan dengan pilihan ukuran 85 gram dan 40 gram. Cho-Sik juga memiliki dua varian rasa, yakni dark dan milk yang dijual mulai dari harga Rp12.000 hingga Rp65.000 tergantung jenis dan ukuran.

Tak hanya pengalaman berkebun, Kawan juga bisa belajar lebih dalam tentang pohon kakao dari petani lokal sembari menikmati keindahan alam Desa Bloro yang asri dan menenangkan. Bagi Kawan yang suka makan coklat, pengalaman ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan. 

Bagi warga Bloro, kakao bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi menjadi ikon desa yang mampu menorehkan jejak cerita manis bagi wisatawan yang berkunjung.

Dengan mendukung dan menggunakan hasil bumi dari petani lokal Indonesia menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap perekonomian masyarakat pedesaan. Secara tidak langsung, kita turut menjaga siklus produksi dan distribusi produk lokal sehingga permintaan pasar menjadi stabil. Hal ini juga akan membuat para petani termotivasi untuk memperbaiki kualitas hasil panennya karena adanya kepastian pasar.

Sudah sepatutnya mencintai produk dalam negeri yang tak kalah berkualitas dari produk luar guna membantu perputaran ekonomi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pendapatan yang layak dan mengurangi ketergantungan impor.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.