Tidak hanya di perairan dalam, laut dangkal juga merupakan habitat biota laut yang umumnya berukuran kecil. Ada kepiting, kerang, teripang, dan salah satunya ada rumput laut yang dikenal juga lamun. Tanaman yang tumbuh banyak menyerupai savana, biasanya banyak tumbuh hingga kedalaman 30 meter.
Karena berada di dekat daratan, ekosistem lamun cukup terancam mudah rusak karena limbah laut dan sedimentasi. Maka dari itu penting untuk adanya upaya merawat ekosistem ini. Karena bukan sekedar habitat dan makanan dari sebagian biota laut, tetapi juga padang rumput ini dapat menyimpan hingga 11% karbon organik.
Tanaman ini juga dapat menyerap karbon 35x lebih cepat daripada hutan hujan tropis.
Awal Pembentukan Lamun Warrior
Melihat hal ini, Yogie Arry dan Siti Nurohmatiljanah Setiawan berupaya membentuk sebuah inisiatif konservasi sosial pertama di Indonesia yang fokus utamanya lamun. Pertama dibentuk di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, kelompok ini adalah yayasan/LSM yang memperkenalkan dirinya di Hari Lamun Sedunia yang jatuh pada 1 Maret 2023.
Jika berbicara tentang awal mulanya, sebenarnya kelompok ini sudah berdiri pada tahun 2020. Sayangnya kala itu Lamun Warrior menjadi salah satu yang ikut terdampak karena ketidakstabilan masa pandemi COVID-19. Meski tidak terlihat di publik, tetapi dibalik layar Lamun Warrior membangun sebuah kampung edu-tourism pertama di dunia yang berbasis teripang, Kampoeng Teripang.
Mengapa teripang, karena biota laut ini banyak terdapat di Padang lamun dan menjadi tangkapan utama di pulau Bintan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di tahun 2023, Lamun Warrior mempunyai 3 fokus, yakni:
- Institute
- Research and Development
- Preneur
3 Fokus Lamun Warrior
Institute berarti sebagai ruang edukasi. Banyak cara Lamun Warrior membagikan insight seputar ekosistem keberlanjutan. Tak hanya seputar lamun, tetapi juga tentang lingkungan sekitar laut. Cara mereka utamanya melalui postingan yang rutin dibagikan melalui Instagram. Selain itu juga mereka beberapa kali mengadakan podcast dan talkshow yang dilaksanakan online.
Salah satunya ada PodcastSustainabilityTalk, panel “BumiLagiError”, dan Bincang Lamun Series. Sebuah seri edukasi yang tidak hanya memberi insight, tetapi juga ada interaksi yang dihadirkan di beberapa konten ini.
Selain itu juga, lewat beberapa agenda penanaman Lamun bersama volunteer dan mitra kolaborasi di beberapa kawasan yang sebelumnya sudah di-screening dan research lanjutan. Aksi penanaman ini adalah bentuk development. Tidak hanya menjadikan ekosistem lebih baik dan berkelanjutan, tetapi juga untuk mengembangkan serta mengedukasi individu yang terlibat melalui praktik langsung.
Pemberdayaan Masyarakat
Research dan Development ini juga diterapkan melalui beberapa produk yang mereka pasarkan. Program ini dikenal dengan Lamun Creative. Terbarunya ada rangkaian talkshowSeaFiberPreneur, Teman Sulam. Yang di mana ini adalah pelatihan membuat tanaman ini menjadi kain dengan teknik sulam.
Beberapa produk lainnya dari lamun juga ada kertas, sabun, dan sutra. Dipasarkan melalui e-commerce, semua produk ini adalah hasil produksi masyarakat setempat khususnya ibu-ibu pesisir.
Suatu Pencapaian di Tahun 2024
Atas segala upaya dan rangkaian kegiatan yang mereka lakukan, di tahun 2024 Lamun Warrior mendapat penghargaan. Tak hanya satu, bahkan dua di tahun yang sama. Yang pertama ada Apresiasi SATU Indonesia Awards dari PT Astra dan satunya lagi ada Piagam Penghargaan dari Gubernur Kepulauan Riau. Tentu ini adalah suatu pencapaian besar.
Mereka tak hanya menjadi “yayasan pertama”, tetapi juga mereka berhasil membuktikan kalau kinerjanya juga dapat berdampak besar dan keberlanjutan.
#KabarBaikSATUIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News