aquatica aiesec in pm anak muda indonesia suarakan aksi nyata untuk laut - News | Good News From Indonesia 2025

AQUATICA AIESEC in PM: Anak Muda Indonesia Suarakan Aksi Nyata untuk Laut

AQUATICA AIESEC in PM: Anak Muda Indonesia Suarakan Aksi Nyata untuk Laut
images info

AIESEC in Prasetiya Mulya (PM) resmi menutup rangkaian proyek sosial Local VolunteerAQUATICA, sebuah inisiatif yang menggabungkan pemuda lokal dan internasional dalam misi menjaga laut di Kepulauan Seribu.

Program yang berlangsung sejak awal Juni ini menghadirkan 7 Local Volunteer (LV) dari berbagai kota di Indonesia dan beberapa Exchange Participants (EP) dari mancanegara, bekerja bersama untuk mengurangi polusi laut sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Selama 10 minggu ini, para relawan tidak hanya belajar tentang isu lingkungan, tetapi juga membangun jaringan persahabatan lintas budaya yang memberi warna pada setiap langkah perjalanan mereka.

Sebagai Local Volunteer, mereka mendampingi Exchange Participants (EP) sejak awal kedatangan, membantu urusan logistik, komunikasi, dan memandu jalannya kegiatan. Lebih dari itu, LV juga menjadi jembatan budaya, mengenalkan EP pada kebiasaan lokal, kuliner khas, hingga cara hidup masyarakat Indonesia.

Bahkan, kemarin beberapa LV sempat membawa EP mereka berkeliling Tangerang. Mereka mencicipi makanan khas dan merasakan suasana kota, sehingga pengalaman para relawan internasional terasa lebih dekat dan berkesan.

Dengan mengangkat Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 14 tentang kehidupan bawah laut, AQUATICA dirancang tidak hanya sebagai proyek lingkungan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran lintas budaya.

Selama 8 minggu, para relawan mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari bootcamp intensif hingga aksi nyata di pesisir Kepulauan Seribu. Melalui kegiatan ini, AIESEC in PM berharap pemuda tidak hanya memahami pentingnya menjaga laut. Namun, juga mampu menjadi agen perubahan yang membawa semangat keberlanjutan ke komunitas masing-masing.

Bootcamp sendiri dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan hati yang penuh dengan ketidaksabaran akan kegiatan nantinya. Dimulai pada 2 Juni dengan sesi “Dive into Foundations” yang membekali LV dengan pemahaman dasar peran, tanggung jawab, serta gambaran program.

Disusul dengan “Dive into Purpose” pada 4 Juni, sesi ini membawa peserta lebih jauh untuk memahami konteks isu lingkungan di Indonesia, khususnya permasalahan sampah plastik dan hubungannya dengan target SDGs.

Pada 10 Juni, sesi “Educating for the Oceans” memperdalam wawasan tentang peran vital ekosistem laut, tidak hanya sebagai ruang konservasi, melainkan juga sebagai sumber pangan, energi, hingga mata pencaharian masyarakat pesisir.

Bootcamp ditutup dengan “Dive into Unity” pada 13 Juni yang berfokus pada kesadaran lintas budaya, mengajak relawan untuk memahami perbedaan, menghargai keragaman, dan mengasah keterampilan komunikasi.

Kehadiran kerja sama dengan Leva dan komunitas Seasoldier semakin memperkaya sesi ini, membawa cerita nyata dari lapangan tentang kampanye lingkungan yang berhasil.

Setelah pembekalan, para EP dari berbagai negara mulai tiba di Indonesia. Mereka kemudian bergabung dengan LV di Kepulauan Seribu untuk menjalankan aksi lapangan. Bersama-sama, mereka melakukan pembersihan pantai, mengunjungi lokasi konservasi, serta menggelar lokakarya edukasi pemilahan sampah dan praktik daur ulang plastik untuk masyarakat sekitar.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para relawan, tetapi juga mengundang partisipasi warga setempat, sehingga dampaknya terasa langsung bagi komunitas pesisir. Edukasi yang dibawakan dalam bahasa yang sederhana membuat masyarakat mudah memahami. Sementara, teladan yang ditunjukkan para relawan memberi inspirasi nyata tentang bagaimana kebiasaan kecil bisa memberi dampak besar.

Seusai sesi, para relawan kerap berkumpul untuk makan malam bersama, mencoba berbagai kuliner lokal seperti bebek goreng, soto bening, hingga jajanan kaki lima. Ada juga momen kebersamaan ketika beberapa EP jatuh sakit; para LV dengan sigap menemani, memasakkan makanan hangat, bahkan menonton film Indonesia bersama-sama.

Aktivitas ringan seperti belanja, jalan-jalan ke mall, hingga mencicipi matcha di kafe Jakarta pun menjadi bagian dari cerita yang mempererat hubungan mereka.

“Awalnya kami hanya bertugas mendampingi, tetapi akhirnya jadi keluarga. Banyak cerita sederhana yang justru bikin pengalaman ini berkesan,” ujar salah satu LV dengan penuh senyum.

Dokumentasi Pribadi

Bagi Zahra Aliyatunnisa, salah satu dari LV dalam AQUATICA, pengalaman ini menjadi titik balik yang membekas.

“Saya yakin bahwa ini akan menjadi pengalaman yang tak akan pernah kalian sesali. Yang paling membekas di hati saya adalah pengalaman yang saya alami bersama semua orang, para LV, para EP, para OC. Saya memperoleh banyak ilmu dan persahabatan berharga yang tak tergantikan dalam pengalaman ini. Ini seperti pengalaman seumur hidup.” ungkapnya.

Cerita Zahra menunjukkan bahwa program ini bukan sekadar proyek sosial. Namun, ruang perjumpaan yang menumbuhkan rasa saling memahami, bertukar wawasan, dan membangun ikatan yang mungkin tak akan tergantikan oleh pengalaman lain.

Acara puncak digelar pada 4 Agustus melalui perpisahan LV dan EP, yang berlangsung penuh emosi dan tawa. Mereka saling berbagi cerita terakhir, bertukar kenangan, dan mengabadikan momen yang akan selalu diingat.

Dua pekan kemudian, 16 Agustus, AIESEC in PM menggelar sesi debrief sebagai penutup resmi. Dalam sesi ini, para relawan merefleksikan perjalanan mereka, mencatat capaian yang berhasil diraih, serta menyusun pembelajaran untuk generasi berikutnya.

Malam penutupan tersebut juga menjadi ajang apresiasi dengan pemberian penghargaan khusus. The Most Passionate Local Volunteer diberikan kepada Rifky Irwandy, sementara The Most Committed Local Volunteer dianugerahkan kepada Rameyza Alya Lascha.

Kedua relawan ini dinilai berhasil menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi sejak awal program hingga penutupan.

Dokumentasi Pribadi

Bagi AIESEC in PM, AQUATICA membuktikan bahwa kolaborasi lintas budaya dapat melahirkan dampak nyata bagi lingkungan sekaligus memperkuat kepemimpinan pemuda.

Edukasi yang dilakukan tidak berhenti di ruang diskusi, melainkan hadir di tengah masyarakat dan memberi inspirasi untuk perubahan.

“Kolaborasi LV dan EP membuat pesan pengurangan sampah lebih mudah diterima, karena dibawa langsung oleh komunitas untuk komunitas,” ujar perwakilan Seasoldier.

Melalui program ini, AIESEC in PM berharap semangat menjaga laut dapat terus hidup di masyarakat, dan generasi muda Indonesia terdorong untuk menjadi agen perubahan.

Karena pada akhirnya, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, seperti memilah sampah di rumah, mengurangi plastik sekali pakai, atau mengajak teman untuk peduli pada lingkungan.

AQUATICA mungkin sudah berakhir, tetapi gaungnya diharapkan tetap hidup, melintasi batas kota, negara, dan generasi.

Penulis: Angelina Putri Goode

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.