Sudah jadi pengetahuan umum jika Portugis adalah bangsa pertama yang pertama kali masuk ke wilayah Nusantara. Bangsa yang hidup nun jauh di Eropa ini mulai datang ke Nusantara sejak abad ke-16.
Kedatangan mereka tentu dengan membawa misi besar, salah satunya adalah mencari dan menguasai komoditas rempah. Artinya, hubungan Indonesia dengan Portugal memang sudah terjalin sejak saat itu.
Namun, dalam konteks diplomasi resmi, keduanya baru menjalin hubungan diplomatik di tahun 1950. Indonesia sendiri mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Portugal pada 28 Desember 1949.
Setelah rekognisi tersebut, Portugal resmi membuka kantor perwakilannya di Jakarta pada 13 Mei 1950. Setahun setelahnya, pada 26 Juni 1951, pemerintah Indonesia menunjuk Ida Anak Agung Gde Agung yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Prancis untuk merangkap dengan Portugal.
Saat ini, hubungan kedua negara masih hangat. Indonesia dan Portugal juga menjalin kerja sama di berbagai bidang strategis.
Namun, dalam perjalanannya, banyak pasang surut dan badai yang menerjang dua negara beda benua ini. Indonesia dan Portugal ternyata pernah saling memutus hubungan diplomatik satu sama lain. Bagaimana ceritanya?
Kedubes Australia Terbesar di Dunia Ada di Jakarta, Jadi Simbol Kedekatan Diplomatik?
Indonesia Putus Hubungan Diplomatik dengan Portugal
Saat Indonesia sudah merdeka, Timor Leste, masih dikuasai oleh Portugal. Dulu, nama Timor Leste adalah Timor Portugal.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang menentang adanya kolonialisme. Di tahun 1955, Indonesia melaksanakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung yang juga menjadi cikal lahirnya Gerakan Non-Blok (GNB).
GNB berisikan negara-negara di Asia dan Afrika yang baru merdeka dan secara resmi terbentuk pada 1961. Anggota GNB menentang keras adanya kolonisasi dan menyerukan proses dekolonisasi pada negara-negara yang masih terjajah.
Kawan GNFI, prinsip GNB sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang termaktub dalam UUD 1945, di mana seluruh penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena menyalahi prinsip kemanusiaan dan keadilan.
Nah, prinsip Indonesia ini mendorong pemerintah untuk memutus hubungan diplomatiknya dengan Portugal pada 1 Januari 1965. Saat itu, Portugal memang masih menduduki Timor Leste.
Dalam buku Timor Timur dalam Gerak Pembangunan terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dituliskan jika pemutusan ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia sebagai anggota GNB yang menentang penjajahan.
Dari Jakarta ke Pyongyang: Melihat Kedekatan Diplomatik Indonesia-Korea Utara yang Hangat
Portugal yang Memutus Hubungan dengan Indonesia
Sejak pemutusan sepihak itu, hubungan Indonesia dan Portugal menjadi dingin. Relasi tersebut terhenti selama hampir satu dekade. Hubungan diplomatik baru dibuka kembali di tahun 1974.
Namun, belum juga setahun rujuk, pada Desember 1975, Lisabon menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Pemerintah Portugal menganggap Indonesia secara sepihak sudah memasuki wilayah Portugal di Timor Leste. Bahkan, saat itu Portugal juga sempat mengadu pada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelum pemutusan ini, Portugal sempat mengadakan pertemuan dengan Indonesia. Salah satu poinnya adalah Portugal menolak menyerahkan kedaulatan Timor Leste pada Indonesia.
Sebagai informasi, Timor Leste resmi bergabung sebagai provinsi ke-27 Indonesia pada 17 Juli 1976. Sejak saat itu, namanya berubah dari Timor Portugal menjadi Timor Timur.
Singkat cerita, hubungan Indonesia dan Portugis benar-benar ‘mati suri’ sampai pada momen Timor Leste menyetujui referendum untuk merdeka dari Indonesia pada 1999. Bak angin segar, kedua negara kemudian mulai menjalin hubungan kembali.
Melansir dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lisabon, hubungan diplomatik penuh segera dimulai pada 28 Desember 1999. Indonesia mengirimkan Duta Besar RI untuk Potugal pertama setelah pemulihan hubungan itu.
Kini, Indonesia memiliki kantor KBRI di Lisabon. Sebaliknya, Portugal juga membuka kantor perwakilannya di Jakarta. Kedutaan Portugal di Jakarta juga terakreditasi untuk Filipina dan Brunei Darussalam.
Kawan GNFI, hubungan bilateral dua negara terus berjalan dengan baik sampai saat ini. Indonesia dan Portugal juga menjalin kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan budaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News