desa wisata wukirsari imogiri kabupaten bantul sukses jaga tradisi batik dan wayang kulit - News | Good News From Indonesia 2025

Desa Wisata Wukirsari Imogiri Kabupaten Bantul, Sukses Jaga Tradisi Batik dan Wayang Kulit

Desa Wisata Wukirsari Imogiri Kabupaten Bantul, Sukses Jaga Tradisi Batik dan Wayang Kulit
images info

Desa Wukirsari yang terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan kebanggaan tersendiri karena memiliki dua warisan budaya dunia, yaitu wayang kulit dan batik tulis. Desa wisata ini merupakan sentra kerajinan wayang kulit yang berada di dusun Pucung dan batik tulis yang berada di dusun Giriloyo. Selain memiliki potensi budaya, desa wisata ini juga memiliki potensi alam yang menarik karena sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan yang masih hijau.

Tak hanya dikenal di tingkat lokal, Wukirsari telah mendapatkan pengakuan internasional. Pada 2024, desa ini berhasil masuk dalam daftar 55 desa wisata terbaik dunia versi UNWTO. Sebelumnya, pada 2023, Wukirsari meraih juara pertama untuk kategori Desa Wisata Maju dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia. Penghargaan ini tak lepas dari kekompakan warga dalam menjaga dan mengembangkan potensi budaya mereka sebagai daya tarik wisata yang berkelanjutan.

Desa Wisata Wukirsari terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini berjarak sekitar 17 km dari pusat Kota Yogyakarta dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-40 menit menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.

Motif batik di Desa Wukirsari

Desa Wisata Wukirsari Imogiri Kabupaten Bantul, Sukses Jaga Tradisi Batik dan Wayang Kulit

Ada sejumlah motif batik dibuat dengan penuh makna di Desa Wukirsari. Salah satunya motif Sirgunggu Wiguna yang asli dari Wukirsaru dan sudah memiliki sertifikat hak cipta. Motif Sirgunggu ini terinspirasi dari tanaman herbal yang biasa dipakai untuk gurah, sebuah tradisi pengobatan khas Giriloyo. Hingga kini, wisatawan yang datang tak hanya belajar membatik, tapi juga bisa mencoba terapi gurah yang dipercaya membersihkan suara dan menjaga kesehatan pernapasan.

Selain itu, ada motif Wahyu Tumurun yang spesial karena pernah dibeli oleh Kaisar Naruhito dari Jepang. Kata wahyu, secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang berarti memberi wangsit, mengungkap, atau memberi inspirasi. Dalam syariat Islam, wahyu berarti kalam atau perkataan dari Allah, yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung.

Semangat Pesisir Desa Tahunan Jepara: Mengolah Bahari melalui Program Desa Sejahtera Astra

Sedangkan tumurun artinya mudhun (bahasa Jawa) atau menurun. Dengan memakai motif ini diharapkan pemakainya mendapatkan petunjuk, rahmat dan berkah dari Tuhan dalam mencapai cita cita dan kedudukan. Sang pemakai batik Wahyu Tumurun diharapkan mendapatkan kemuliaan dalam hidup.

Motif ini dikombinasikan dengan motif Truntum, makna utamanya adalah cinta kasih yang tulus dari orang tua, karena pada saat acara perkawinan motif batik truntum digunakan oleh orang tua mempelai yang memberikan simbol cinta kasih orang tua kepada sang anak yang akan dilakukan juga oleh sang suami. Jadi, kedua motif ini punya makna ganda: wahyu yang turun dan petunjuk dari Tuhan.

Motif batik lain yang dibuat di Desa Wukirsari adalah Sido Mukti. Makna batik Sidomukti adalah simbol doa dan harapan untuk mencapai kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuksesan yang terus-menerus. Nama "Sidomukti" berasal dari kata Jawa "sido" (menjadi) dan "mukti" (bahagia, makmur, atau mulia), sehingga secara harfiah berarti menjadi sejahtera dan bahagia. Di motif ini juga ada gambar Garuda, simbol kejayaan dan kebesaran. Gurdo itu lambang Garuda yang menunjukkan hidup mulia.

Sejarah Kerajinan Wayang Kulit di Wukirsari

Kerajinan wayang kulit sangat melegenda di Desa Wukirsari khususnya Dusun Karangasem. Kerajinan ini berkembang mulai tahun 1900an, di mana waktu itu ada petinggi Keraton Yogyakarta yang datang ke wilayah pucung yang pada waktu itu masih kelurahan lama. Sebelum kembali ke keraton, beliau menitipkan 2 buah wasiat yaitu wayang kulit dan burung perkutut yang selanjutnya di terima oleh mbah Atmo Kariyo pada waktu itu beliau menjabat sebagai "lurah dongkol", yaitu sebutan bagi lurah yang dianggap menjabat seumur hidup dan tidak bisa diganti kecuali meninggal dunia. Kemudian kerajinan wayang kulit diwariskankan kepada anak cucu sampai sekarang dan burung perkutut dilambangkan dengan masyarakat pucung yang mayoritas beternak dan menjual burung.Tak hanya membuat wayang, bahkan warga Dusun Pucung sampai sekarang masih melestarikan tradisi pementasan wayang. Biasanya mereka menggelar pementasan wayang secara meriah pada setiap tradisi Majemukan yang digelar setahun sekali.

Tradisi Majemukan

Majemuk merupakan tradisi tahunan yang sudah turun temurun diadakan masyarakat Pucung, Wukirsari, Imogiri, sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta alam beserta isinya. Tradisi Majemukan sendiri biasanya digelar setiap habis panen padi. Pada awalnya pementasan wayang dalam tradisi itu tidak menggunakan gamelan dan jumlah wayangnya sedikit. Berdasarkan cerita sesepuh, pagelaran wayang kulit dengan gamelan diawali ketika salah satu tetua di Pucung bisa berdialog dengan penguasa alam gaib yang berada di suatu tempat bernama Kedung Janggut.

Sejak saat itu pementasan selalu menggunakan gamelan. Seiring terjadinya pergeseran zaman, kini setiap pertujukan wayang gamelan yang digunakan adalah gamelan dari persewaan yang dibawa dari crew dalang.

Kakak Aman: Ketika Dongeng Menjadi Pelindung Anak

Kerajinan Lainnya

Seiring waktu, masyarakat di Dusun Pucung tak hanya mengembangkan kerajinan wayang kulit. Mereka juga mengembangkan kerajinan lain. Di antaranya mascot gantungan kunci, pembatas buku, hiasan dinding, kaligrafi, serta kipas dari kulit kambing.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SI
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.