sarasi silvester sinurat pejuang restorasi dan edukasi hutan dari kalimantan dari ranu welum foundation - News | Good News From Indonesia 2025

Sarasi Silvester Sinurat, Pejuang Restorasi dan Edukasi Hutan dari Kalimantan dari Ranu Welum Foundation

Sarasi Silvester Sinurat, Pejuang Restorasi dan Edukasi Hutan dari Kalimantan dari Ranu Welum Foundation
images info

Seperti yang kita tahu selain dikelilingi oleh perairan, Indonesia juga kaya akan lahan hijau. Memiliki kawasan hutan yang luas yang menjadi habitat banyak satwa, menjadi lahan sumber pencarian untuk beberapa orang, dan dikenal sebagai paru-paru dunia.

Namun, kini perlahan-lahan kawasan yang dulu hijau, menjadi rumah bagi banyak satwa perlahan berkurang. Satu persatu wilayah mulai gundul karena penebangan liar, penambangan, hingga alih fungsi lahan. Menurut data WorldResourcesInstitute (WRI), di tahun 2024 angka deforestasi berada di angka 258.000 hektare.

Sayang, tidak semua penggundulan hutan diimbangi dengan penanaman kembali atau menerapkan sistem tebang pilih. Yang mana, jika ini terus berlanjut layaknya bom waktu. Jika semuanya habis, satu persatu masalah baru akan datang. Dari menurunnya pangan hewani dan nabati, hingga terburuknya peran produksi oksigen dari pohon.

Melihat masalah ini ada satu pemuda asal Palangka Raya bernama SarasiSilvesterSinurat berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan Kalimantan sejak 2021 bersama Ranu Welum Foundation. Baginya, menjaga hutan bukan hanya sekedar menjaga lingkungan tapi juga gerakan perubahan dalam penentu kebijakan terkait hutan di masa depan.

21 Pemuda Kalimantan Green Warrior 

Tahun pertamanya bermula ketika dirinya dan 21 pemuda lainnya tergabung dalam sebuah kelompok projek kecil yang dikenal dengan KalimantanGreenWarrior. Layaknya pejuang (warrior) yang memiliki keberanian, mereka mempunyai misi untuk memperjuangkan, menyuarakan, dan turut terlibat dalam setiap kegiatan atau gerakan yang berkaitan dengan hutan, khususnya di Kalimantan.

Selama periodenya di 2021, Kalimantan Green Warrior cukup aktif melakukan beberapa kali gerakan menanam di lahan gundul dari desa ke desa hingga turut terlibat langsung dalam pemadaman kebakaran hutan. Tak hanya itu, Sarasi juga terbilang cukup aktif membagikan ceritanya dengan edukasi tentang ekosistem hutan melalui talkshowonline. Tak hanya di Ranu Welum Foundation, tetapi juga berkolaborasi dengan beberapa media seperti Liputan 6 dan RRI.

Meski masa bakti Kalimantan Green Warrior selesai hanya setahun, cerita Sarasi dan Ranu Welum Foundation belumlah usai. Di tahun 2023 dirinya aktif bersua tentang gerakan menanam sejuta pohon yang dikenal sebagai TheHeartlandProject. Program ini sebenarnya merupakan lanjutan dari kelompok sebelumnya tetapi kali ini dengan tim inti Youth Act Kalimantan. Komunitas yang mencetuskan program sebelumnya.

Upaya Restorasi Hutan Kalimantan 

Dengan berkolaborasi bersama beberapa unit UPR, program merupakan gerakan restorasi lahan yang gundul. Terakhir, upaya mereka merestorasi dengan gerakan menanam total sudah ada 1300 bibit pohon di banyak titik lahan per Maret 2025. Melalui salah satu postingan di Instagram Youth Act Kalimantan, walau terlihat seperti komitmen kecil, serangkaian acara penanaman ini akan memberikan dampak besar. Tidak hanya untuk alam, tetapi berdampak keberlanjutan bahkan ke ekonomi.

Youth Act Kalimantan

Maka dari itu tak hanya menceritakan konten edukasi dan programnya, beberapa anggota komunitas ini terkadang juga ikut turun dan menunjukkan perlawanannya dalam menentang kebijakan tebang liar massal atau pencemaran yang terjadi. Salah satu yang cukup dilakukan adalah membagikan kabar tentang pengukuran udara yang dilakukan rutin di beberapa lokasi, lengkap dengan keterangan baik atau tidaknya. Hal ini menyusul karena maraknya cuaca yang perlahan memburuk karena maraknya kebakaran hutan dan aktivitas pertambangan di Kalimantan.

Tidak sebatas membuat tanah Kalimantan kembali menghijau, segala kegiatan yang dilakukan Sarasi dan Kalimantan Green Warrior mendapat penghargaanapresiasi SATU Indonesia Awards di tahun 2024. Tak hanya bergerak untuk alam, tetapi mereka beberapa kali turut bersuara membantu masyarakat setempat demi melawan masalah penggundulan hutan hingga mengedukasi menghadapi permasalahan iklim.

One Pot, Kenali Tanaman Sekitar dari Komunitas Global Youth Conference

Lalu kemudian, di Februari 2025 lalu, Youth Act Kalimantan dan Ranu Welum Foundation bersama Sarasi Silvester Sinurat turut berpartisipasi merayakan lima tahunnya Global Landscape Forum. Sebuah forum terbesar di dunia tentang pemanfaatan lahan terpadu demi mewujudkan target berkelanjutan 2030.

#KabarBaikSATUIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.